JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia menegaskan bahwa bentrok yang terjadi antara Brimob dan TNI di Batam, Kepulauan Riau, bukan bentrok antar-institusi. Bentrok tersebut murni perselisihan antar-anggota di dua institusi tersebut.
"Kasus kemarin itu berawal dari gesekan di tingkat anggota. Kami lakukan penanganan dan perhatian serius," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Ronny mengatakan, kasus ini tidak ada kaitannya dengan insiden sebelumnya, yakni kasus penggerebekan salah satu gudang penimbunan BBM ilegal yang dilakukan Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau dibantu anggota Brimob pada September 2014. Belakangan diketahui, anggota TNI Batalyon 134 terlibat dalam aksi penimbunan BBM ilegal tersebut.
"Kami tidak mendiamkan insiden-insiden kemarin dan sebelumnya. Kami tindak lanjut penanganannya," ucap Ronny.
Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalyon 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan perusakan. Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam.
Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan kali ini. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, penyebab bentrokan ialah akibat kesalahpahaman. Kedua oknum aparat disebut sempat terlibat adu pandang saat sedang mengisi bahan bakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.