Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya: Kalau Anggota DPR Nasdem Berbuat Tercela, Mereka Harus Keluar dalam Waktu Singkat

Kompas.com - 11/11/2014, 13:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berjanji akan bertindak tegas terhadap anggota DPR asal Nasdem yang melakukan perbuatan tercela. Menurut dia, kesempatan Nasdem yang pertama kalinya berhasil masuk ke legislatif tidak boleh dirusak oleh satu atau dua kader yang melanggar etika atau hukum.

"Kalau ada anggota DPR yang melakukan perbuatan tercela, maaf, saya katakan di Ulang Tahun ke-3 Partai Nasdem ini, mereka harus keluar dalam waktu yang singkat dari DPR," kata Surya saat berpidato dalam acara Ulang Tahun ke-3 Partai Nasdem di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Plt Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Hadir pula menteri asal Nasdem, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.

Surya meminta kepada semua anggota DPR Nasdem untuk mengawasi satu sama lain. Jika ditemukan ada yang melakukan pelanggaran, Surya meminta mereka tak segan-segan melaporkan kepada DPP Nasdem.

"Saudara harus saling mengawasi dan semoga dengan spirit ini kita bisa menjadi partai yang lebih baik ke depan," ujarnya.

Surya menambahkan, sebagai partai baru, pihaknya akan belajar dari partai-partai senior yang sudah berusia puluhan tahun. Perbuatan-perbuatan tercela yang dilakukan oleh berbagai anggota DPR dari partai tersebut, menurut dia, tidak boleh dilakukan oleh politisi Partai Nasdem.

"Nasdem juga ingin belajar kenapa mereka melanggar amanat rakyat. Nasdem belajar dengan komitmen untuk tidak mengulangi hal yang sama," ucap mantan politisi Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com