Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Akan Jelaskan Dampak Positif Kenaikan BBM ke Masyarakat

Kompas.com - 04/11/2014, 17:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya akan membantu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam hal kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Caranya, kata dia, adalah dengan menjelaskan mengenai berbagai dampak positif kenaikan BBM itu kepada masyarakat di NTT.

"Sudah pasti selaku Gubernur harus menjelaskan kepada masyarakat, supaya masyarakat kita bisa memahami," kata Frans usai menghadiri Rakornas Kabinet Kerja Tahun 2014, di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Menurut Frans, masyarakat awam tidak akan bisa dengan mudah menerima alasan kenaikan BBM. Oleh karena itu, respon masyarakat akan sangat tergantung kepada pendekatan yang dilakukan.

"Pasti akan ada respon masyarakat yang bisa menerima, ada yang tidak bisa menerima," ujarnya.

Frans sendiri berpendapat, kenaikan BBM bersubsidi adalah hal yang logis dan wajar. Pasalnya, kata dia, selama ini sudah banyak dana yang dihabiskan untuk mensubsidi BBM. Padahal, hasilnya tidak selalu tepat sasaran.

"Kalau subsidi anggarannya sampai Rp 700 Triliun per tahun, sementara pembangunan fasilitas kesehatan hanya 200 Triliun, perbedaannya sangat besar. Apalagi subsidi dinikmati kelas atas. Saya percaya kalau subsidi ini dialihkan ke yang produktif akan lebih baik," pungkasnya.

Sebelumnya, JK menegaskan, kenaikan harga BBM akan terjadi pada bulan November ini. JK menjelaskan, pemerintah harus menaikkan harga BBM untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif. Ia menuturkan, pemerintah masih akan mencari waktu yang tepat sambil menunggu tersebarnya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Menurut JK, subsidi BBM akan dialihkan ke beberapa program lain yang dianggap lebih memberikan manfaat terhadap masyarakat secara merata dan signifikan. Beberapa program itu antara lain adalah KIS dan KIP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com