Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ada Campur Tangan Megawati Saat Jokowi Tunjuk Puan Jadi Menko?

Kompas.com - 01/11/2014, 08:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menuai sorotan banyak pihak.

Spekulasi pun merebak. Salah satunya, muncul anggapan ada campur tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam membantu Puan mendapatkan "tiket gratis" untuk masuk dalam kabinet sebagai menteri strategis. Apa benar demikian?

Dalam sesi wawancara bersama KompasTV, Kompas.com, dan Tribunnews, Jumat (31/10/2014), Puan memberi klarifikasi gamblang. Ia membantah bahwa Megawati—yang juga adalah ibu kandungnya—memengaruhi atau bahkan menekan Presiden Jokowi untuk menunjuknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

"(Pembentukan kabinet itu) hak prerogatif Presiden. "Enggak ya (bahwa ada campur tangan Megawati). Bagaimana juga saya mau minta? Ini juga bukan masalah ewuh pakewuh," tepis Puan.

Bagi Puan, jabatan yang diamanatkan Presiden Jokowi pasti telah diperhitungkan dan menjadi tantangan besar untuk menjawab pihak yang meragukan kemampuannya. (Baca: Dianggap Tak Kompeten Jadi Menko, Ini Jawaban Puan Maharani).

Puan pun berpendapat, komentar atau spekulasi memang gampang saja dilontarkan. Bagi dia, saat ini yang terpenting adalah bekerja. "Kalau kita dikasih kesempatan, kita harus bisa jalankan sebaik-baiknya. Ini tantangan. Kita sebenarnya bisa kalau dikasih kesempatan."

Saat dia ditunjuk menjadi Menko PMK, kata Puan, Megawati memintanya untuk menjalankan amanat sebaik mungkin. Tak ketinggalan, Puan juga menyebut Presiden ke-5 RI itu juga memintanya untuk bekerja optimal membantu Presiden Jokowi.

"Beliau (Megawati) mengatakan, 'kamu mendapatkan amanat yang cukup berat, tetapi kamu pasti bisa.' Beliau terus memberikan semangat kepada saya," ujarnya.

Perlakuan istimewa

Mantan Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini juga menyangkal bahwa dia mendapat perlakuan istimewa dari Presiden Jokowi. Sebagai informasi, Puan adalah menteri koordinator termuda di kabinet Jokowi, dan satu-satunya menteri yang tidak dipanggil ke Istana Kepresidenan saat seleksi menteri oleh Jokowi.

Puan menjelaskan, alasan kuat mengapa dirinya tak dipanggil ke Istana saat seleksi menteri adalah karena dia telah mengenal lama Presiden Jokowi. Puan mengaku telah mengenal dekat Jokowi saat maju dalam Pilkada Solo dan Pilgub DKI Jakarta.

Komunikasi dengan Jokowi, lanjut Puan, semakin intens saat dirinya menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif PDI-P serta Pemilu Presiden 2014. Hasilnya, Puan sukses membawa PDI-P memenangkan pileg dan mengantarkan Jokowi menuju kursi RI 1.

"Jadi, beliau (Jokowi) memang sudah mengerti saya. Bukan karena saya tidak mau dipanggil (ke Istana), melainkan karena interaksi sudah lama dengan Pak Jokowi, sudah sama-sama paham mengenai sifat, kekurangan, dan kelebihan," ujarnya.

Saat ini, Puan tak ingin larut menanggapi keraguan yang dialamatkan kepadanya. Ia hanya ingin fokus bekerja, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi yang ingin mempercepat bergulirnya program unggulan dan menghadirkan negara di setiap kesulitan yang dirasakan masyarakat.

"Kalau saya dipilih, saya yakin sudah dengan pertimbangan yang matang, bukan karena saya putrinya Megawati Soekarnoputri. Saya berusaha sebaik-baiknya. kita mampu kalau kita mau benar-benar bekerja dan berjuang," tekan Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com