Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mau Tidak Pak Jokowi 'Blusukan' ke Tempat Kami? Lihat Hutan, Kebakaran, dan Asapnya?"

Kompas.com - 31/10/2014, 19:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta segera mengatasi masalah kabut asap di Riau karena pembakaran lahan dan hutan. Jika masalah asap yang selalu berulang hingga belasan tahun tersebut dibiarkan, satu generasi menjadi korban.

Jokowi diminta blusukan ke Riau melihat langsung apa yang dialami warga. Masyarakat tidak ada pilihan selain bertahan.

Permintaan tersebut disampaikan Abdul Manan, penduduk Kepulauan Meranti, Riau. Ia membuat petisi di situs Change.org, yang ditujukan untuk Jokowi dan Kabinet Kerja-nya.

Berikut isi surat Abdul Manan seperti dikutip dari Change.org:

"Pak Jokowi,

Sering saya dengar keluhan orang kota mengenai asap yang dimana-mana, mulai dari asap rokok hingga mobil. Tapi di kampung saya di Riau, hingga desa-desa terkecil, kita betul-betul hidup dengan kabut asap!

Tahun ini belum berakhir saja, kami sudah mengalami hampir 6 bulan asap tebal di sekitar kita; Januari - Maret, Juni - Agustus. Perusahaan-perusahaan sawit itu bisa (dan memang) evakuasi. Kami, masyarakat lokal, mau evakuasi kemana? Ini rumah kami.

Di luar Riau, mudah untuk melihat hal ini sebagai bencana. Tapi untuk masyarakat lokal, bencana ini sudah dianggap wajar. Bagaimana tidak, kebakaran hutan gambut terus terjadi selama 17 tahun berturut-turut! Tepat sejak izin-izin perkebunan sawit dan HTI diterbitkan secara masif.

Pak Jokowi,

Pernah melihat hutan gambut terbakar dan asap di mana-mana? Menurut BNPB, dari Februari Maret kemarin, 24.000 hektar terbakar dan 58.000 jiwa menderita pneumonia, asma kronis, iritasi mata dan kulit.

Belum lagi dampaknya terhadap anak-anak. Janin dalam kandungan ibu terancam tumbuh tak optimal. Kegiatan sekolah bisa terhenti berminggu-minggu. Tingkat intelegensi (IQ) anak-anak kita bisa menurun drastis!

17 tahun itu, 1 generasi. Revolusi Mental kita, Pak Jokowi, terancam jadi cacat mental.

Saya lihat di TV, ribuan orang turun ke jalan merayakan terpilihnya Pak Jokowi sebagai presiden. Jutaan warga mulai berani berharap. Saya, satu dari jutaan itu yang berharap banyak kepada Bapak.

Orang suka bercerita, Pak Jokowi dekat dengan rakyat, dan betul-betul mendengar. Suka “blusukan”.

Masalah asap Riau memang rumit Pak, tapi permintaan saya sederhana. Mau tidak Pak Jokowi blusukan ke tempat kami? Langsung melihat hutan gambut, kebakaran, dan asapnya? Hanya dengan begitu Pak Jokowi bisa mengerti kehidupan kami sehari-hari dengan asap.

Paru-paru kami mungkin mengecil, tapi harapan kami membesar.

Salam dari Riau,

Abdul Manan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com