JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menilai, peristiwa sumpah pemuda yang terjadi tepat 86 tahun lalu adalah terobosan yang mengubah kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia berharap, para pemuda masa kini dapat mencontoh semangat dan perjuangan pemuda pada masa itu.
"Sumpah Pemuda itu adalah terobosan genius dan berani," kata Anies seusai memimpin upacara Sumpah Pemuda di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Selasa (28/10/2014) siang.
Anies menilai, kesepakatan dalam Sumpah Pemuda, yakni berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air satu, adalah keputusan yang berani. Pasalnya, saat itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan. Anies memuji kesepakatan menggunakan bahasa Indonesia.
"Konsekuensi paling besar adalah bahasa. Bayangkan kalau kita tidak punya bahasa bersama? Kelas-kelas kita akan menjadi seperti apa? Sidang-sidang di DPR akan seperti apa? Bahasa-bahasa di media akan menggunakan bahasa apa?" ujar Anies.
Menurut Anies, Indonesia adalah satu-satunya negara yang sepakat menggunakan satu bahasa, jauh sebelum merdeka. Sementara itu, menurut dia, negara lain selalu meraih kemerdekaan terlebih dahulu, baru menentukan bahasa nasional.
"Jadi, menurut saya, Sumpah Pemuda, terutama bagi dunia pendidikan, harus disadari sebagai keberanian melakukan terobosan," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.