Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri-menteri Jalan Kaki, Puan Pilih Naik Mobil Golf di Istana Negara...

Kompas.com - 27/10/2014, 14:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil golf di Istana Kepresidenan kerap digunakan untuk menjemput tamu yang akan menemui presiden atau digunakan oleh presiden jika akan menuju satu tempat ke tempat lain di Kompleks Istana Kepresidenan. Di tengah padatnya agenda di Istana pada hari ini, Senin (27/10/2014), mobil golf pun digunakan sebagai transportasi yang mengantarkan menuju halaman Istana Merdeka di tengah panas teriknya siang tadi. Seusai pelantikan, para menteri Kabinet Kerja diminta ke halaman Istana Merdeka untuk berfoto bersama.

Pantauan Kompas.com, semua menteri tampak bergerak menuju Istana Merdeka yang terletak di sebelah utara dari Istana Negara yang ada di bagian selatan Istana Kepresidenan. Mereka berjalan kaki bersama istri dan anak-anaknya, tetapi tidak bagi Puan Maharani. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu memilih menggunakan mobil golf untuk menuju Istana Merdeka yang jaraknya sekitar 100 meter.

Hal ini langsung menyita perhatian para jurnalis yang hadir untuk meliput. Pasalnya, sangat jarang seorang menteri menggunakan mobil golf di dalam Istana Kepresidenan. Puan menumpang mobil golf yang dikendarai seorang ajudan bersama suami dan seorang stafnya. 

KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Presiden Joko Widodo saat mengendarai mobil golf di Istana Kepresidenan, Senin (27/10/2014).
Adapun Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Negara Iriana serta Mufidah Kalla juga menggunakan mobil golf saat menuju ke halaman Istana Merdeka. Mobil itu dikendarai sendiri oleh Jokowi. 

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mobil golf lebih banyak digunakan oleh presiden dan wakil presiden. SBY bahkan tak jarang berjalan kaki untuk menjangkau sejumlah tempat di Kompleks Kepresidenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com