Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Sebut Lauk Pauk yang Ia Makan Sama dengan yang Dimakan Prajurit TNI

Kompas.com - 06/10/2014, 20:53 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com- Dalam kunjungannya ke Surabaya, Jatim, Senin (6/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono secara mendadak mengunjungi markas Batalion Infanteri 500, di wilayah Kodam V Brawijaya.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY dan Ibu Negara melihat ke dapur dan melihat lauk yang tersedia adalah tahu, tempe, dan ikan.

Menurut SBY, lauk tersebut sama dengan yang dimakan oleh Presiden dan Ibu Negara sehari-hari. “Jadi jangan dikira kalau Presiden serba wah dan serba mahal,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan, dulu ia sama seperti prajurit TNI, mempunyai rumah yang kecil. Hal tersebut juga terjadi pada saat bertugas di Batalion Infanteri Kujang 1 Kostrad di Bandung, yang penting cukup untuk keluarga.

Presiden SBY membandingkan kesejahteraan TNI pada waktu yang lalu dan saat ini. Waktu yang lalu, kata SBY, banyak Anggota TNI yang meminjam barang dahulu di Koperasi dan akan di bayarkan pada saat gajian, tapi saat ini gaji TNI sudah tinggi. “Ada remunerasi dan uang lauk pauknya juga tinggi. Jadi patut disyukuri,” tuturnya.

Presiden SBY mengatakan, meskipun dahulu dengan gaji yang kecil tetapi dapat hidup dan bekerja dengan baik, apalagi saat ini dengan gaji yang sudah baik.

Karena itu, SBY mengharapkan agar para prajurit TNI dapat bekerja seperti Presiden.

Dalam inspeksi itu, Presiden SBY menanyakan sarana dan prasarana olahraga di Batalion Infanteri 500 tersebut.

“Tentara harus bisa olahraga yang keras agar fisik dan mentalnya kuat, kalau bertempur juga kuat dan menang,” tutur SBY.

Tampak mendampingi Presiden SBY dalam inspeksi mendadak ini antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Gubernur Jatim Soekarwo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com