Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Pemerintah Jokowi

Kompas.com - 03/10/2014, 15:33 WIB

Dengan kata lain, sepanjang Jokowi tetap amanah, otomatis kendala struktural berupa kecilnya jumlah anggota DPR dari partai pendukung pemerintah akan teratasi. Bagaimanapun, niat pemimpin partai dan terlebih anggota DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih adalah untuk membangun negeri ini, bukan untuk menerapkan politik balas dendam.

Kalau saja kabinet diisi oleh figur yang nyata-nyata aset bagi negeri ini, niscaya semua potensi lawan politik akan pupus sejak hari pertama kepemimpinan Jokowi pada 20 Oktober 2014. Sebaliknya, apabila susunan kabinet diisi oleh orang-orang yang justru jadi liability atau beban bagi negeri ini dan juga bagi Jokowi sendiri (apalagi orang- orang yang terkoneksi, terafiliasi, atau bagian dari mafia, koruptor, dan atau orang bermasalah yang selama ini bak kanker penggerogot jasad dan jiwa bangsa ini), dalam waktu dekat setelah pelantikan kabinet akan terjadi penggabungan kekuatan lawan politik Jokowi dan kekuatan rakyat banyak yang kecewa. Bahkan, bisa terjadi perubahan dari semula cinta menjadi benci. Jika ini terjadi, niscaya sulit dipulihkan dengan bagi-bagi kekuasaan dengan partai-partai Koalisi Merah Putih sekalipun.

Berangkat dari ketegaran dan kemandirian dalam membentuk kabinet, ke depan Jokowi mempunyai peluang memperbaiki salah pilih figur dengan mengadakan beberapa kali perombakan kabinet sampai menemukan figur terbaik.

Perang terhadap mafia hanya bisa dijawab dengan reformasi birokrasi dengan prioritas jajaran aparatur keamanan. Dalam hal memerangi korupsi, di samping perbaikan sistem demokrasi untuk menghentikan praktik monopoli dan oligarki kekuasaan serta politik transaksional, tata kelola pemerintahan ke depan harus bisa mempersempit niat dan kesempatan terjadi korupsi.

Untuk itu, perlu melakukan pemisahan jabatan karier dan jabatan politik, meningkatkan kebebasan warga negara untuk mengetahui apa saja yang dikerjakan pemerintah, kecuali untuk bidang pertahanan dan intelijen, serta melakukan penerapan pembuktian terbalik.

Khusus untuk lingkungan pajak dan Bea Cukai serta kejaksaan dan Polri tidak cukup dengan sekadar reformasi, tetapi harus dibarengi dengan restrukturisasi kelembagaan.

Saurip Kadi
Mayor Jenderal TNI (Purn); Mantan Aster KSAD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com