Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asrama Mahasiswa Indonesia di Kairo Diberi Nama "SBY"

Kompas.com - 03/10/2014, 14:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia membangun asrama mahasiswa di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Asrama tersebut diberi nama "SBY" yang merupakan inisial dari nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden meresmikan pendirian asrama mahasiswa tersebut di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/10/2014).

"Dengan mengucapkan bismillah, asrama mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo dengan resmi saya nyatakan penggunaannya," kata Presiden, saat peresmian.

Hadir dalam peresmian ini Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta duta besar Indonesia untuk Mesir. Menurut SBY, asrama mahasiswa dengan kapasitas 1.200 orang ini tidak hanya diisi warga negara Indonesia.

"Dari kapasitas yang ada untuk asrama itu, 50 persen diisi mahasiswa Indonesia, 25 persen akan diisi mahasiswa Mesir, dan 25 persen akan dihuni mahasiswa dari negara-negara sahabat yang lain," kata SBY.

Kepala negara mengatakan bahwa pemberian sebagian kamar asrama untuk mahasiswa non-Indonesia tersebut bertujuan membangun persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan di antara umat Islam antarnegara.

Mengapa diberi nama SBY?

Seusai peresmian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menilai wajar bahwa asrama mahasiswa di Universitas Al Azhar ini diberi nama SBY. Menurut Nuh, Presiden SBY adalah pihak yang berinisiatif untuk mendirikan asrama tersebut.

"Karena beliau (SBY) yang ambil inisiatif dan dalam pemerintahan beliau yang membiayai, ini hal wajar, tidak ada niat apa-apa, sebagai bagian pertanda ini dibangun zamannya SBY," kata Nuh.

Ia mengatakan, Presiden SBY bertekad kuat membangun asrama mahasiswa di Universitas Al Azhar karena kerja sama Indonesia dengan Al Azhar sudah berlangsung ratusan tahun. Banyak tokoh bangsa yang merupakan alumni dari universitas Islam terkenal di Mesir tersebut. Nuh juga berharap pemerintahan berikutnya bisa menambah fasilitas asrama di Universitas Al Azhar.

"Mudah-mudahan tahun depan pemerintah berikutnya bisa nambah satu blok lagi. Sekarang yang sedang kita siapkan laptop dan perpustakaan," ucap Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com