Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Menghindari Ranjau Paku

Kompas.com - 27/09/2014, 19:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ranjau paku mengancam ban kendaraan para pengguna jalan. Hal ini bisa dihindari dengan cara-cara tertentu.

"Kalau naik motor jalannya harus pelan, jangan lebih dari 20 kilometer per jam," ungkap Ketua komunitas Saber (Sapu Bersih) Abdul Rohim kepada Kompas.com, Sabtu (27/9/2014).

Laju kendaraan yang lambat, kata Abdul, aman untuk melewati tempat yang dikenal rawan dengan ranjau parkir. Bila kendaraan dipacu dengan cepat, maka butiran paku yang tersebar di jalan akan dengan segera terangkat dan menancap di ban karena paku yang awalnya lurus akan terdorong ke atas setelah ujung paku yang bulat dilindas ban. Paku yang dilindas itu pun dapat dengan cepat menancap di ban.

Ban kendaraan yang baru saja terkena paku, tutur Abdul, bisa diselamatkan dengan langsung mencabut paku itu. Namun jika tidak dicabut ditambah kendaraan kembali berjalan, maka paku akan menancap lebih dalam dan bisa membuat lebih dari satu lubang di ban dalam.

Adapun, cara lain mengetahui ada paku atau tidak adalah dengan melihat seksama kondisi di jalanan. Apabila ada sesuatu yang mengkilap, baik saat siang maupun malam hari, bisa dipastikan itu adalah ranjau paku.

Menurut Abdul, paku ranjau sebelum disebarkan oleh pelaku, terlebih dahulu direndam dengan air kimia sehingga memunculkan warna karat agar paku yang awalnya berwarna terang tidak terlihat saat disebar di jalan.

Para pelaku, sebutnya,  menyebarkan paku dengan memasukkannya di dalam sebuah kantung plastik hitam lalu dilempar ke tengah jalan. Ada juga yang membuat lubang kecil di plastik tersebut sehingga saat kantung dibawa ke tempat menyebar ranjau, paku tersebut sudah sedikit banyak jatuh di jalan.

Bentuk ranjau paku yang lurus lalu ada yang sudah dibuat bengkok sehingga bisa lebih mudah tertancap pada ban.

Abdul menuturkan, kesulitan untuk bisa menangkap pelaku penyebar ranjau paku adalah tidak adanya bukti yang kuat. "Kalau mau nangkep pelakunya, harus ada tindakan pelakunya nyebar paku, ada barang bukti, sama ada yang dirugikan. Kalau tidak ada yang melapor, ya sampai kapanpun tidak akan selesai," tutur Abdul.

Dia pun mengharapkan adanya koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan aparat yang terkait sebagai pihak berwenang yang berhak melakukan tindakan penangkapan para penyebar paku.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com