Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPR Sibuk Lobi di Barisan Anggota Saat Sidang Paripurna, Ada Apa?

Kompas.com - 23/09/2014, 12:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung terlihat berada pada posisi yang tak biasa dalam sidang paripurna, Selasa (23/9/2014) siang. Ia, yang biasanya duduk di barisan pimpinan DPR, tampak sibuk hilir mudik di barisan anggota Dewan.

Awalnya, Pramono terlihat berbincang di deretan Fraksi Partai Golkar. Setelah itu, dia berpindah ke Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Pramono tampak berbincang dengan dua politisi PDI-P, yakni Dolfie dan Mindo Sianipar.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Beberapa lembar kertas yang dibaca oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan politisi senior PDIP Pramono Anung di sidang paripurna DPR, Selasa (23/9/2014).
Saat tertangkap kamera wartawan, Pramono hanya tersenyum. "Biasa, merapat dulu kita," kata dia.

Saat sidang paripurna dimulai, Pramono tak juga berpindah ke tempat duduk pimpinan di depan ruang sidang. Dia justru kembali mengambil posisi duduk di samping Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani.

Bersama Puan, Pramono terlihat membolak-balikkan lembaran kertas sambil berbincang serius dengan Ketua DPP PDI-P itu.

Dalam pantauan Kompas.com, kertas yang dimasukkan ke dalam map warna putih itu ternyata berisikan data jumlah anggota sembilan fraksi yang ada di DPR periode 2004-2009 dan periode 2009-2014.

Belum diketahui pasti apa tujuan pergerakan yang dilakukan Pramono ini selama sidang paripurna. Namun, ada sejumlah agenda penting yang diperkirakan akan berujung pada pemungutan suara, seperti pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) pada 25 September mendatang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com