Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Tinjau Lokasi Penembakan TNI di Batam

Kompas.com - 23/09/2014, 11:49 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti bersama Kepala Korps Brimob Inspektur Jenderal Robby Kaligis, dan Inspektorat Pengawasan Umum Polri bertolak menuju Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/9/2014), untuk memeriksa langsung penyelidikan insiden penembakan anggota TNI oleh anggota Brimob.

"Pagi tadi, Wakapolri sudah berangkat ke Batam, untuk meninjau langsung lokasi penembakan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie, saat ditemui di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Menurut Ronny, sejak kemarin Polri dan TNI telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki apa penyebab terjadinya insiden penembakan tersebut. Hasil penyelidikan nantinya akan digunakan untuk menentukan penyelesaian kasus tersebut.

"Hari ini tim investigasi mulai bekerja. Kami harap secepatnya akan membuahkan hasil," kata Ronny.

Menurut Ronny, tim investigasi yang dibentuk akan mendapat pengarahan langsung dari pimpinan Polri maupun TNI.

Seperti dikutip Harian Kompas, empat anggota Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti ditembak polisi, Minggu (21/9) malam. Bahkan, satu tentara dikeroyok dan ditembak di lingkungan Markas Brimob Polda Kepulauan Riau di Batam. Itu terjadi terkait operasi penertiban minyak ilegal.

Komandan Korem 033/Wira Pratama Brigadir Jenderal B Zuirman mengatakan, insiden itu bermula dari penggerebekan gudang penampungan solar hasil operasi dari sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU). Gudang yang diduga milik Nld dan Tom dekat perumahan Citra Lestari itu digerebek penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepri dibantu anggota Brimob Polda Kepri.

Saat itu, massa berusaha menghalangi polisi. Keramaian itu menarik perhatian Prajurit Dua Hari Sulistio dan Prajurit Satu Ari Kusdiyanto yang baru pulang dari apel malam. Mereka mendekati keramaian. Di tengah keramaian dan suasana yang memanas, terdengar tembakan yang mengenai kedua prajurit itu.

”Keduanya tidak bersenjata,” ujar Zuirman.

Insiden itu, lanjut Zuirman, menarik perhatian Prajurit Kepala Eka Basri dan Prajurit Satu Eko Syahputra. Keduanya datang meminta pertanggungjawaban Brimob atas penembakan terhadap Hari dan Ari. Namun, keduanya malah ikut ditembak.

Seorang saksi mata yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang nongkrong di dekat gudang solar yang digerebek. Saat penyidik minta pengelola gudang menandatangani surat penyegelan, pengelola malah menelepon. Tak lama kemudian datang puluhan orang yang diduga anggota Yonif 134. Mereka merusak tiga mobil yang digunakan polisi.

Dalam usaha menyelamatkan diri, polisi menembak. Sebagian ke udara, sebagian ke tanah. Diduga ada juga yang mengenai Ari dan Hari.

Dua korban jatuh membuat perhatian tentara teralih sejenak. Kesempatan itu dimanfaatkan polisi lari ke Markas Komando Brimob, tetapi dikejar. Di sana dua penyerang ditembak. Suasana menjadi tenang setelah Kapolda Kepri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari dan Zuirman turun tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com