Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ambil Paksa Topeng Bergambar Wajah SBY dalam Aksi Penolakan Remisi Koruptor

Kompas.com - 22/09/2014, 15:52 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengambil topeng bergambar wajah Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang digunakan salah seorang peserta aksi Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Koalisi Masyarakat Antikorupsi. Ketika itu, mereka menggelar aksi teatrikal untuk memprotes pembebasan bersyarat terhadap beberapa terpidana korupsi, di depan Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jalan HR Rasuna Said Kav 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2014).

"Memang untuk kegiatan demo yang mengatasnamakan simbol-simbol kenegaraan, itu tidak diperkenankan," ujar Iptu Susamto dari Polsek Metro Setiabudi yang mengamankan aksi tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, awalnya sekitar 20 orang menggelar aksi di depan Kemenhuk dan HAM dengan mengenakan topeng bergambar wajah SBY, Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin, dan beberapa terpidana korupsi yang telah dan akan menerima pembebasan bersyarat, antara lain Hartati Murdaya, Fahd El Fouz, dan Anggodo Widjojo. Para peserta aksi juga membawa papan yang bertuliskan penolakan pembebasan bersyarat bagi terpidana korupsi.

Ketika tengah menggelar aksi teatrikal, tiba-tiba dua polisi datang dan menarik peserta yang memakai topeng berwajah SBY. Polisi tersebut kemudian membawa peserta aksi menjauh dari lokasi teatrikal. Setelah itu, polisi meminta agar topeng tersebut dilepaskan.

Dalam kejadian ini, polisi hanya mengamankan topeng bergambar wajah SBY, sementara peserta aksi yang memakai topeng tersebut dilepaskan.

"Topengnya kami ambil sebagai barang bukti," ujar salah seorang polisi.

Sementara itu, Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Emerson Yuntho mengatakan, penggunaan topeng SBY dalam aksi teatrikal tersebut sebagai simbol bahwa SBY dianggap tidak peduli terhadap polemik pembebasan bersyarat terhadap koruptor yang saat ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Emerson mempertanyakan komitmen SBY terhadap pemberantasan korupsi.

"Timbul polemik dia (SBY) cuek. Orang persoalkan komitmen soal korupsi, tetapi dia asyik bikin album sama main gitar," ucap Emerson.

Dalam aksi tersebut, ICW dan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mendesak Menhuk dan HAM untuk mencabut surat edaran dan peraturan Menhuk dan HAM tentang tata cara pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan lembaga pemasyarakatan dalam upaya melakukan pengetatan pemberian remisi, asimilasi, dan pembebasan bersyarat kepada terpidana kasus-kasus kejahatan luar biasa.

Menhuk dan HAM juga diminta untuk menolak seluruh permohonan pembebasan bersyarat yang sedang diajukan terpidana kasus korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com