Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ingatkan Potensi Korupsi jika Pilkada Lewat DPRD

Kompas.com - 11/09/2014, 23:00 WIB

Sebagaimana diberitakan, Basuki mengirimkan surat pengunduran diri kepada DPP Partai Gerindra, Rabu siang. Keputusan itu diambil karena Basuki merasa tidak sejalan lagi dengan keputusan Gerindra soal pemilihan kepala daerah. Basuki menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat, sementara Gerindra justru menjadi inisiator revisi RUU Pilkada dengan usulan kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah berpendapat, sikap Basuki itu menunjukkan sikap demokratis yang perlu diapresiasi dan didukung masyarakat. Sikap Basuki menunjukkan bahwa sikap elite partai yang memaksakan pengesahan RUU Pilkada—mengatur bahwa kepala daerah dipilih DPRD, bukan langsung oleh rakyat—tidak merepresentasikan kader partai.

Karena itu, kata Basarah, langkah Basuki perlu diikuti kader partai politik Koalisi Merah Putih demi pembangunan demokrasi yang lebih matang di Indonesia.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Djafar mengatakan, pilihan mundur Basuki dari Gerindra tergantung pada pribadi Basuki. Yang pasti, pemilihan langsung oleh rakyat merupakan proses demokrasi yang tumbuh dan berkembang dengan baik. ”Partisipasi politik masyarakat semakin besar. Itu terlihat dari Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014,” kata Marwan.

Menurut dia, realitas sosial politik itu harus ditangkap dan dipahami sebagai sinyal bahwa partisipasi rakyat sangat penting dan luar biasa dalam Pileg dan Pilpres 2014. ”Mungkin, Ahok menangkap dan mendengarkan sinyal itu,” kata Marwan.

Oleh karena itu, para politisi seharusnya mampu juga menangkap sinyal itu, bahwa partisipasi masyarakat secara langsung dalam pemilihan kepala daerah sangat penting untuk pembangunan demokrasi. (Ilham Khoiri/Samuel Oktora)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com