Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan AKBP Idha dan Bripka Harahap Akan Dilakukan di Polda Kalbar

Kompas.com - 10/09/2014, 19:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua anggota Polri yang ditangkap di Malaysia, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap, Rabu (10/9/2014) siang, diterbangkan ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk menjalani pemeriksaan di kesatuannya, Polda Kalimantan Barat. Informasi itu dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie.

Menurut Ronny, keduanya telah diberangkatkan ke Pontianak pukul 12.00 WIB dengan pengawalan Provos dan Propam Mabes Polri.

“Ya waktunya sekitar pukul itu, tapi saya tidak tahu naik pesawat apa,” kata Ronny, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, jika dalam pemeriksaan penyelidik menemukan adanya dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan, maka hal itu akan diprioritaskan.

"Bila mungkin Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang bersumber dari kejahatan narkoba. Saya berkomitmen akan tangkap, tahan, pecat, penjarakan," kata dia.

Arief menambahkan, jajarannya memastikan akan mengungkap kasus yang melibatkan mantan anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar ini. Pasalnya, saat keduanya masih diperiksa Polisi Diraja Malaysia, Polda Kalbar menyita sebuah Mercy yang terparkir di halaman rumah milik Idha. Mercy dengan nomor polisi B 8000 SD itu diketahui merupakan milik seorang terpidana kasus narkoba yang kini tengah ditahan di Lapas Kelas IIA Pontianak. Mercy tersebut disita berdasarkan laporan dari Aciu, istri dari tersangka kasus narkoba yang tengah menjalani hukuman di Lapas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com