Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gamawan Diminta untuk Tak Lupa Diri sebagai Produk Pilkada Langsung

Kompas.com - 09/09/2014, 18:43 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Indonesia Corruption Watch, Donal Faritz, meminta kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk tidak lupa diri sebagai tokoh yang lahir dari proses pilkada langsung. Untuk itu, Donal meminta supaya Gamawan mendukung agar pelaksanaan pilkada tetap dilakukan dengan mekanisme langsung oleh rakyat.

"Menteri Dalam Negeri jangan lupa sejarah bahwa ia terpilih jadi Gubernur Sumatera Barat karena mekanisme langsung. Kalau tidak, ia akan sulit kalahkan kekuatan partai yang menguasai suara di Sumbar," kata Donal pada sebuah diskusi di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014).

Donal menuntut agar Gamawan peduli terhadap kisruh penetapan RUU Pilkada yang berisi aturan mekanisme pelaksanaan pilkada akan dilakukan oleh DPRD. Sebagai orang yang dua kali menang dalam pilgub dengan mekanisme langsung, menurut Donal, seharusnya Gamawan paham bahwa pilkada oleh DPRD akan mengikis hak politik rakyat untuk menentukan pemimpin yang berkompeten.

"Dulu Gamawan hanya didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Bulan Bintang. Kalau tidak dengan mekanisme langsung, tidak mungkin Gamawan bisa mengalahkan kekuatan politik dari Golkar yang mengusung Jeffry Geovani ataupun Leonardy Harmaini," ucap Donal.

Untuk itu, Donal meminta agar Gamawan tidak mendukung pengesahan RUU Pilkada untuk pelaksanaan pilkada oleh DPRD.

Beberapa waktu lalu Gamawan sempat mengatakan bahwa dirinya atas nama pemerintah menginginkan agar RUU Pilkada segera disahkan menjadi undang-undang (UU) pada September ini. Menurut Gamawan, jika RUU tentang Pilkada disetujui, keberadaan UU ini akan melengkapi dua UU yag diusulkan Kemendagri ke Dewan, yakni UU tentang Desa dan UU Pemerintah Daerah (Pemda).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com