Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putusan MK, Kemenangan Rakyat Indonesia ...

Kompas.com - 21/08/2014, 22:23 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua GP Anshor Nusron Wahid mengatakan, putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden yang diajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa adalah kemenangan rakyat Indonesia.

Putusan MK menguatkan hasil hitung resmi Komisi Pemilihan Umum yang menyatakan bahwa Joko "Jokowi" Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.

"Rakyat sudah menang. Hukum sudah menjawab. Keadilan sudah ditegakkan. Hati nurani sudah terjawab. Ini saatnya rakyat memberikan dukungan dan legitimasi terhadap Jokowi-JK untuk memimpin rakyat dan bangsa Indonesia, agar membawa kita dalam gerbang kemakmuran dan kesejehteraan," kata Nusron melalui pernyataan tertulis, Kamis (21/8/2014).

Nusron mengatakan, Indonesia patut bersukur dan bangga atas pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 yang berlangsung secara damai. Kekhawatiran bahwa pilpres akan berujung rusuh tak terbukti.

"Semula banyak yang takut. Ternyata kita bisa menjadi bangsa yang demokratis. Saya yakin, kita akan menjadi bangsa yang demokratis terbesar di dunia dengan pengalaman Pilpres yang ada selama ini," kata Nusron.

Mantan politisi Partai Golkar ini pun mengatakan, kemenangan Jokowi dapat menjadi modal awal bangsa Indonesia untuk melakukan rekonsiliasi nasional, serta konsolidasi kebangsaan yang demokratis, dalam menata bangsa Indonesia.

"Kemenangan ini harus dijadikan momentum untuk memperkuat demokratisasi di Indonesia dengan melakukan berbagai perombakan dan perubahan secara mendasar, pilar-pilar demokrasi, terutama partai politik, birokrasi, media massa, dan memperkuat civil society," katanya.

Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara dan Pemilu, Refly Harun, mengatakan, putusan MK tidak mengejutkan. Ia menilai, isi permohonan dan sajian bukti yang disampaikan tim Prabowo tidak meyakinkan.

"Upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan Prabowo-Hatta untuk mempersoalkan terus hasil pilpres di segenap lini mudah-mudahan dihentikan sebab langkah-langkah itu sesungguhnya tidak akan berpengaruh lagi terhadap hasil pilpres. Tanggal 20 Oktober nanti akan hadir presiden ketujuh kita dalam diri Joko Widodo dan wakilnya, M Jusuf Kalla," kata Refly melalui tulisannya di Kompas yang berjudul Pesta Itu Pun Usai Sudah.

Sementara itu, para pemimpin agama meminta masyarakat tidak menyikapi putusan MK dengan pertentangan. Pasalnya, hanya ini akan menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rekonsiliasi nasional perlu segera dilakukan untuk membangun persaudaraan sebagai bangsa yang besar.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin  mengajak semua umat beragama menghormati dan menjunjung tinggi putusan MK sebagai referensi kehidupan bermasyarakat. Putusan MK mengikat semua penyelenggara negara dan rakyat sehingga putusan itu tentu sudah memiliki pertimbangan demi kemaslahatan bangsa.

”Harus diakui, bangsa ini sudah terbelah. Tidak hanya politisi, tetapi seniman, budayawan, bahkan agamawan dan organisasi keagamaan juga terbelah. Inilah saatnya, melalui momentum putusan MK, kita kembali sebagai saudara, merajut silaturahim kebangsaan. Lembaga keagamaan sudah saatnya mendukung dan mendorong rekonsiliasi nasional,” tutur Din.

Sementara itu, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Andreas A Yewangoe menegaskan, rakyat Indonesia harus menjauhkan diri dari konflik. Semua pertentangan hanya akan merugikan diri sendiri.

”Rakyat Indonesia pada dasarnya adalah saudara. Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk membangun bangsa ini,” tambah Nyoman Udayana.

MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo-Hatta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com