Menurut Sihol, barisan relawan ini muncul karena keinginan untuk melihat perubahan sekaligus mencari pemimpin yang bisa dipercaya. Kedua hal itu, kata Sihol, tidak bisa berhenti begitu saja saat telah memenangkan sepasang kandidat dalam pemilihan presiden.
"Kami tidak akan bubar. Kami maju satu langkah ke civil society. Bila perlu, kami menyebutkan ini sebagai 'parlemen jalanan'," ujar dia kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (11/8/2014) pagi.
Relawan akan tetap memberikan masukan-masukan dan kritik untuk pemerintahan Jokowi-JK. Sihol memastikan, para relawan tak akan membela Jokowi-JK secara membabi buta.
"Kami akan menjadi pengawal yang baik. Di mana-mana, perubahan itu memang mesti dikawal," lanjut Sihol.
Sihol mengatakan, Bara JP tengah melakukan pengaderan. Rencananya, pengaderan itu akan menjangkau masyarakat di desa-desa yang terpencil. Selain itu, diadakan pula pelatihan menulis bagi kader-kadernya di seluruh Indonesia. Dia berharap pelatihan itu dapat membantu pemerintah untuk memajukan masyarakat.
Bara JP memiliki anggota tidak tetap sebanyak 1,2 juta orang. Mereka tersebar di 34 provinsi di Indonesia dan 73 negara dunia.
"Mengapa melatih menulis? Karena menulis itu mengasah pikiran masyarakat. Kita harap, dengan menulis, masyarakat dapat mengerti banyak hal dan mampu memperjuangkan hak mereka," lanjut Sihol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.