Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Tokoh Penting, Pemecatan Agung Dinilai Rugikan Golkar

Kompas.com - 10/08/2014, 18:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie diimbau untuk berhati-hati dalam mengelola perbedaan yang terjadi di internal. Imbauan itu diberikan menyusul makin memanasnya situasi internal Golkar setelah dilakukannya pemecatan pada sejumlah pengurus pusat partai tersebut.

"Sebagai partai yang senior, seharusnya Golkar bisa lebih demokratis," kata pengamat politik dari Pol-Tracking, Hanta Yudha, dalam sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2014).

Ia menjelaskan, Aburizal seharusnya tak perlu memecat dan mencopot jabatan struktural sejumlah pengurus partai yang menyuarakan pendapat berbeda terkait langkah politik atau waktu pelaksanaan musyawarah nasional. Perbedaan pendapat itu disarankan dikelola dengan baik melalui ruang mediasi.

Ia melanjutkan, pemecatan yang dilakukan Aburizal akan menimbulkan respons negatif di tubuh partai tersebut. Respons negatif itu akan semakin menguat, dan menyebar dari dalam serta luar partai setelah Aburizal memecat Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

"Agung itu tokoh penting, pemecatan dia akan menimbulkan turbulensi kencang, dan pesawat yang bernama Golkar akan dirugikan," ucapnya.

Menurut Hanta, seluruh faksi di tubuh Golkar harus segera berkomunikasi untuk menyudahi konflik. Ia sarankan agar seluruh faksi di internal Golkar itu untuk memprioritaskan kelangsungan Golkar ketimbang kepentingan masing-masing faksinya.

"Kader Golkar harus berpikir ini tentang Golkar, bukan faksi," ungkap Hanta.

Diberitakan sebelumnya, konflik yang terjadi di internal Golkar terus memanas. Pemicu konflik itu adalah karena banyaknya politisi Golkar yang kecewa dengan kepemimpinan Aburizal Bakrie. Golkar kalah dalam pemilihan umum legislatif. Setelah itu, Golkar tak mendapat teman koalisi demi mengusung Aburizal  dalam pemilihan presiden.

Gagal mengusung calon presiden sendiri, Golkar kemudian mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Langkah ini dituding sebagai keputusan sepihak oleh sejumlah kader Golkar. Sejumlah politisi Golkar menentang putusan ini dan memilih mendukung pasangan Jokowi-JK.

Beberapa politisi Golkar yang tak sejalan dengan keputusan partai dikenakan sanksi pencopotan jabatan struktural dan pemecatan sebagai kader.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Jamdatun Feri Wibisono Ditunjuk Jadi Wakil Jaksa Agung

Nasional
Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Sri Mulyani Mulai Mulai Hitung-hitung Anggaran Pemerintahan Prabowo

Nasional
Hapus 2 DPO Kasus 'Vina Cirebon', Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Hapus 2 DPO Kasus "Vina Cirebon", Polri Akui Tak Punya Bukti Kuat

Nasional
Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Tak Hadiri Panggilan MKD, Bamsoet Sebut Undangan Diterima Mendadak

Nasional
Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Proyeksi Sri Mulyani untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Masih Terjaga seperti Kuartal I

Nasional
Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Psikolog Forensik Sebut Ada Perbedaan Laporan Iptu Rudiana dengan Hasil Otopsi soal Kematian Vina dan Eky

Nasional
Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Usai Rapat dengan Jokowi, Gubernur BI Jamin Rupiah Akan Menguat

Nasional
Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Hasil Pertemuan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM Tak Akan Dilaporkan ke Jokowi

Nasional
Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Nasional
PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

PDI-P Lirik Susi Pudjiastuti Maju Pilkada Jabar, Airlangga: Bagus untuk Pandeglang

Nasional
Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Jokowi Absen dalam Sidang Gugatan Bintang Empat Prabowo di PTUN

Nasional
Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Mundur jika Ikut Pilkada atau Diberhentikan

Nasional
Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com