Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Saksi-saksi Prabowo Semakin Tunjukkan Kualitas Tuntutan yang Buruk

Kompas.com - 09/08/2014, 13:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPASa.com — Ketidaksiapan saksi yang dihadirkan kubu calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Hatta Rajasa, dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (8/8/2014), dinilai semakin menunjukkan buruknya kualitas tuntutan yang diajukan pasangan nomor urut satu itu. Saksi-saksi tersebut dianggap tidak layak untuk dihadirkan dalam persidangan.

"Tuntutan hukum seharusnya ada kasus, ada masalah, ada persoalan mendasar yang layak disidangkan. Kita semakin tahu kualitas tuntutan itu semakin buruk, banyak kesalahan, persidangan banyak kekeliruan, sering ditegur hakim," kata pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjano, di Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

Nico mengatakan, saksi yang dihadirkan kubu Prabowo-Hatta banyak yang tidak mendengar, melihat, atau mengetahui langsung peristiwa yang disampaikan. Menurut dia, saksi yang tidak mendengar, mengetahui, atau melihat langsung suatu kejadian atau peristiwa bisa dianggap gugur secara legitimasi.

"Saksi hanya asumsi, tidak dapat menunjukkan bukti. Sudah gugur ya dari legitimasi saksinya karena saksi kan harusnya menyaksikan langsung. Kalau dia tidak saksikan sendiri, hanya penyampai berita dong sehingga tidak harusnya berada di forum terhormat di MK," tuturnya.

Dia juga menyinggung berkas tuntutan Prabowo-Hatta yang sempat dikoreksi hakim MK dalam sidang perdana. "Dalam persidangan pertama, hakim seperti memberi kuliah ke mahasiwa S-1 bagaimana menyusun tuntutan yang baik," ujar Nico.

Dalam sidang lanjutan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 hari ini, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi menegur beberapa kali saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Para saksi yang dihadirkan sebanyak 25 orang itu banyak yang bertele-tele memberikan keterangan dan sering kali tidak esensial dengan perkara yang disidangkan. Tak jarang para saksi tidak mengetahui dengan pasti laporan di TPS masing-masing dan hanya mendapat keterangan dari media lain, bahkan dari omongan mulut ke mulut.

Kritikan pun tertuju kepada para saksi dari tim Prabowo yang dinilai kurang kredibel. Terkait saksi yang dianggap tidak siap ini, tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memakluminya. Anggota tim kuasa hukum Maqdir Ismail beralasan, para saksi hanya kaget karena tidak terbiasa dengan situasi persidangan.

Namun, menurut dia, keterangan yang terkesan tidak siap tersebut tidak menjadi masalah karena sudah ada bukti tertulis yang akan disusulkan. Tim hukum lainnya, Alamsyah Hanafiyah, mengakui banyak saksi yang tidak menyaksikan langsung kejadian sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan majelis hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com