Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi-JK Siapkan Saksi untuk Sanggah Tuduhan Prabowo-Hatta

Kompas.com - 08/08/2014, 06:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya tetap siap menghadirkan saksi dalam sidang kedua sengketa hasil pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi (MK). Kehadiran saksi itu disiapkan untuk tepis tuduhan penggugat, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tentang kecurangan pilpres. 

Hasto mengungkapkan, mereka akan menghadirkan saksi yang kompeten untuk memberikan keterangan dan dipilih berdasarkan catatan kecurangan yang diklaim oleh kubu Prabowo-Hatta.

"Kami siap hadirkan saksi sesuai dengan dalil hukumnya. Kalau Prabowo bilang di suatu daerah ada kecurangan, kami siapkan saksi," kata Hasto, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014) malam.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu, menegaskan, kehadiran saksi dari pihaknya hanya sebatas saksi pihak terkait, bukan tergugat. Hasto yakin pihak yang digugat yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki saksi yang lebih kompeten dan lebih kuat.

"Sifatnya adalah menyanggah. KPU dulu yang bawa saksi, kami hanya saksi pihak terkait," ujarnya.

Sidang kedua sengketa hasil pemilu presiden akan digelar di Gedung MK, Jumat (8/8/2014) pagi. Materi persidangan kedua akan meliputi jawaban dari KPU dan Bawaslu sebagai pihak yang digugat. Pihak Jokowi-JK selaku pihak terkait juga diberikan kesempatan untuk memberikan keterangannya.

Selain mendengar jawaban dari KPU dan Bawaslu, MK juga mempersilakan semua pihak untuk menghadirkan saksi. Jumlah saksi dibatasi hanya 25 orang untuk masing-masing pihak. Di persidangan sebelumnya, agenda persidangan adalah pemeriksaan berkas dan pemberian nasihat dari hakim konstitusi terkait gugatan yang dilayangkan Prabowo-Hatta.

Tim kuasa hukum Prabowo-Hatta menyampaikan pokok-pokok permohonannya dan majelis hakim konstitusi memberikan sejumlah nasihat untuk dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com