Prabowo menyamakan pilpres di Indonesia dengan Korea Utara. Menurut Pramono, kedua negara ini tak bisa dibandingkan dalam hal proses demokrasi.
"Tidak harus dibandingkan dengan Korut. Walau ada kecurangan itu hanya di tingkat lokal, tidak terstruktur dan masif. Tapi tetap saya menilai dia adalah petarung karena telah menggunakan jalur yang seharusnya," kata Pramono, Kamis (7/8/2014), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pramono menilai, pernyataan Prabowo menunjukkan bahwa ia tak mendapatkan masukan yang baik dari timnya.
"Yang dilakukan Prabowo-Hatta menunjukkan mereka tokoh yang punya struggle dalam segala ruang mencari keadilan. Bagus, karena konstitusi mengajarkan itu. Saya respon positif. Namun dalam beberapa hal yang disampaikan Pak Prabowo di MK kemarin, kelihatan dia tidak mendapat masukan yang baik dari tim," papar politisi senior PDI Perjuangan ini.
Pramono mencontohkan, pernyataan Prabowo terkait perolehan suara mereka yang nol di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS). Padahal untuk kasus ini, kata Pramono, pasangan Jokowi-JK juga mengalami hal yang sama misalnya di daerah Sampang, Madura.
"Kelihatan ada kreatifitas berlebihan dari tim kampanyenya di daerah yang ingin menunjukkan mereka bisa menang dengan berbagai cara," katanya.