Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Akan Bahas Pembangunan Perekonomian dengan Jokowi

Kompas.com - 02/08/2014, 17:11 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana melakukan pertemuan dengan presiden terpilih terkait pembangunan nasional dalam perekonomian Indonesia.

Hal ini sengaja dilakukan oleh SBY agar terciptanya kesinambungan pembanguan ekonomi dari pemerintahannya dengan pemerintahan selanjutnya. 

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan salah satu yang akan dibahas adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 

Menurut Firmanzah, APBN harus dikomunikasikan kepada pemerintah selanjutnya untuk memberikan informasi proyek pemerintahan. "Proyek pemerintahan yang telah berjalan dan sedang berjalan dalam APBN harus dibicarakan. Lalu proyek tersebut dievaluasi sehingga tahu yang mana harus diperbaiki," kata Firmanzah saat ditemui di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (2/8/2014).

Selain itu, SBY juga akan membicarakan seputar gugatan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di pengadilan internasional terkait pelarangan ekspor hasil tambang.

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini meyakini Indonesia akan memenangkan gugatan tersebut karena pemerintahan SBY telah mempersiapkan perangkat hukum dalam menghadapi gugatan. 

"Pemerintahan selanjutnya yang akan mengeksekusi. Kita negara kuat, kita akan menang," kata Firmanzah.

Kata Firmanzah, Presiden SBY juga akan membicarakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dia menilai BBM bersubsidi memberatkan APBN sehingga perlu dicari cara jalan keluarnya. 

Namun pertemuan SBY dengan presiden terpilih ini menurut Firmanzah akan dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan sengketa Pemilu Presiden yang saat ini sedang berlangsung. Ia memastikan pembicaraan tersebut bukan bentuk intervensi pemerintahan Presiden SBY terhadap pemerintahan selanjutya.

Menurutnya, pemerintahan selanjutnya berhak mengambil keputusan sesuai dengan kondisi negara. "Pemerintah selanjutnya berhak mengambil keputusan. Presiden SBY juga membuka ruang fiskal bagi pemerintah baru," kata Firmanzah.

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum telah menyatakan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 pada (22/7/2014) lalu.

Jokowi-JK ditetapkan sebagai presiden terpilih dengan memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen, mengalahkan rivalnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang hanya mendapat 46,85 persen suara.

Sementara tim kuasa hukum Prabowo-Hatta Mahendradatta, menyebutkan terjadi kecurangan di 52.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia yang melibatkan 21 juta suara.

Tim Prabowo-Hatta akhirnya mendaftarkan gugatan pemilihan umum presiden ke Mahkamah Konstitusi, Jumat (25/07/2014) malam.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com