Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Capres Deklarasikan Pemilu Damai Bersama Kapolri dan Panglima TNI

Kompas.com - 20/07/2014, 13:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden menggelar acara deklarasi damai jelang pengumuman pemenang Pemilu Presiden 2014. Tak hanya perwakilan relawan dari kedua kubu, deklarasi ini juga dihadiri oleh Kepala Polri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Deklarasi damai digelar di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014) siang. Acara ini sengaja digelar dengan semangat untuk menjaga suasana kondusif jelang pengumuman pemenang pilpres yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli nanti.

Dalam deklarasi damai itu, akan dibacakan juga pernyataan sikap bersama dari relawan kedua kubu. Intinya, para relawan ingin menjamin pesta demokrasi tahun ini berjalan lancar, damai dan adil.

Berikut adalah lima poin yang menjadi pernyataan bersama para relawan kedua pasang capres-cawapres:
1. Menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.
2. Menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa.
3. Mengajak seluruh elite politik dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan saling mendiskreditkan atau memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air.
4. Mengawal hasil penghitungan suara dilakukan KPU secara terbuka, jujur dan berkepastian hukum.
5. Meminta TNI/Polri untuk tetap bersikap netral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com