Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pesan Siap Kalah dari Amien Rais, PAN Tidak Membantah

Kompas.com - 20/07/2014, 12:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Sebuah pesan beredar yang disebut berasal dari politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Ichwan Ishak. Isinya soal pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais yang menginstruksikan kader PAN untuk siap menerima kekalahan dalam pemilu presiden kali ini.

Saat dikonfirmasi soal hal tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo tidak membantah dan tidak membenarkannya. Alih-alih menjawab secara lugas soal kebenaran pernyataan Amien itu, Dradjad lebih memilih bersikap diplomatis.

"Soal itu, saya tidak membantah atau mengkonfirmasi. Saya hanya bisa katakan, pak Amien itu negarawan, ulama dan demokrat sejati. Beliau menghormati dan mementingkan rakyat," kata Dradjad saat dihubungi Minggu (20/7/2014).

Dradjad menuturkan Amien Rais tidaklah seperti banyak cacian dan fitnah yang belakangan dilontarkan kepada mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat di era reformasi itu. Menurut Dradjad, mereka yang menghina Amien belum mengetahui pribadi Amien Rais secara mendalam.

"Pak Amien bukan pengambil keputusan akhir dalam koalisi, karena koalisinya multi-partai. Tapi dalam PAN, beliau selalu menjadi panutan," ungkap Dradjad.

Sebelumnya, beredar melalui pesan singkat, WhatsApp dan Blacberry Messanger bahwa Ichwan Ishak, anggota DPR RI dari Fraksi PAN mengungkapkan pengakuan Amien Rais yang mengakui kekalahan Prabowo. Berikut isi pesan berantai tersebut;

"Teman2 yg ku sayangi. Dari Bukber di Rmh Menhut, Pak Amien Rais meneruskan laporan dari Timses PH, bahwa kita kalah diatas 4  persen. Semoga. Allah memberikan kekuatan dan keichlasan kdp kita. Aamiin YRA. Wass."

Seperti diketahui, KPU hari ini memulai rekapitulasi suara tingkat nasional selama tiga hari. Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih nantinya akan diumumkan paling lambat pada 22 Juli 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com