Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Guru Besar Darul Hadits Masjidil Haram kepada Jokowi

Kompas.com - 07/07/2014, 22:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo bertemu guru besar Darul Hadits Masjidil Haram, Syekh Abu Muaz Kamal Makmum, di sela-sela ibadah umrahnya, Senin (7/7/2014) waktu setempat. Sejumlah pesan disampaikan kepada Jokowi.

"Syekh mendoakan Jokowi dan berpesan agar hubungan baik Arab Saudi dengan Indonesia dapat berjalan lancar, bahkan semakin baik," ujar pimpinan rombongan, Usamah Hisyam, melalui siaran pers, Senin malam.

Pertemuan tersebut, lanjut Hisyam, didahului dengan perjalanan yang cukup melelahkan. Jokowi dan rombongan harus menempuh perjalanan kurang dari satu jam dari Jeddah ke Mekkah sebelum tiba tepat pada pukul 00.00 waktu setempat. Rombongan melanjutkan perjalanan dari titik mobil berhenti ke hotel dengan berjalan kaki sekitar 500 meter. Jalan tersebut dipenuhi oleh umat Islam yang baru saja menyelesaikan salat tarawih di Masjidil Haram.

"Dalam perjalanan, Jokowi disambut warga negara Indonesia yang menetap di sana," ujar Ketua PP Persaudaraan Muslimin Indonesia itu.

Jokowi bertolak ke Tanah Suci pada Minggu (6/7/2014). Dia membawa serta sang istri Iriana dan dua anaknya, Kahiyang Ayu dan Kahesang Pangarep. Selain keluarga, dalam ibadah umrah kali ini, Jokowi ditemani oleh sejumlah anggota Tim Pemenangan yakni, Ketua Tim Pemenangan Tjahjo Kumolo, mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, Juru Bicara Khofifah Indarparawansa, Sekretaris Tim Pemenangan Akbar Faisal, dan anggota tim penghubung koalisi, Marwan Djafar.

Jokowi akan kembali ke Tanah Air, Selasa (8/7/2014) besok, pukul 09.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com