Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Akan Umumkan Kabinetnya Sebelum Dipastikan Menang

Kompas.com - 29/06/2014, 09:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla tak akan mengumumkan susunan kabinetnya sebelum dipastikan menang dalam pemilu presiden. Hal itu terjadi karena Jokowi-Kalla tak pernah membicarakan bagi-bagi kursi sejak awal membangun koalisi dengan partai pendukungnya.

"Saya ragu kalau Pak Jokowi akan menyampaikan kabinetnya saat ini. Saya rasa enggak mungkin disampaikan sebelum dipastikan menang," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Kalla, Abdul Kadir Karding, saat dihubungi, Minggu (29/6/2014).

Karding menegaskan, sejak awal Jokowi-Kalla tak pernah sekalipun membahas mengenai figur-figur yang akan diposisikan dalam kabinetnya nanti. Semua itu dianggapnya sesuai dengan prinsip Jokowi yang menolak politik transaksional dengan cara bagi-bagi kursi dengan rekan koalisinya.

Akan tetapi, kata Karding, dirinya menangkap semangat Jokowi-Kalla yang ingin membangun kabinet sesuai dengan karakternya. Yakni profesional, lincah, solid dan terkoordinasi dengan baik.

"Lebih lincah, solid, dan terkoordinasi. Artinya enggak terlalu banyak tumpang tindih antara program dan kegiatan, sesuai dengan karakter mereka berdua," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Kalla, ditantang untuk mengumumkan komposisi kabinet pemerintahannya mendatang jika terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com