Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Berita Survei Palsu Gallup Bentuk Pemerkosaan pada Jurnalistik

Kompas.com - 27/06/2014, 17:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik media Jawa Pos Group, Dahlan Iskan, menyesali munculnya survei palsu Gallup di media massa Indonesia. Menurut Dahlan, pemberitaan mengenai survei palsu itu telah menghancurkan dunia jurnalistik Indonesia.

"Luar biasa memerkosa jurnalistik kita. Survei di luar negeri, disulap sedemikian rupa, ditayangkan di Indonesia, saya sangat prihatin," kata Dahlan, Jumat (27/6/2014), di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Kini Dahlan khawatir kepercayaan masyarakat pada media massa akan tergerus akibat pemberitaan survei palsu tersebut. Saat pertama kali melihat hasil survei Gallup yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu, Dahlan mengaku merasa curiga. Sepengetahuannya, Gallup belum pernah melakukan survei politik di Indonesia.

"Ada kutipan yang saya ingat, tidak ada kejahatan yang sempurna. Saya merasa terhina karena kita susah payah menegakkan jurnalistik profesional, sekarang dicekoki berita seperti itu," ujarnya.

Artikel tentang survei palsu Gallup itu dimuat dalam di situs iReport CNN dan menjadi pembicaraan di media sosial. Tulisan berjudul "Indonesia Predict Prabowo Will Be Next Indonesian President" itu berisi hasil survei Gallup Indonesia yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hasilnya, 52 persen masyarakat Indonesia memperkirakan Prabowo akan menang, sedangkan yang memilih Jokowi 41 persen. Survei itu disebutkan dilakukan pada 10-21 Juni 2014.

Tulisan itu kemudian disiarkan oleh TV One pada Selasa (24/6/2014) malam. Belakangan diketahui bahwa tulisan itu gubahan atas artikel Lydia Saad yang pernah diterbitkan Gallup pada 16 Juni 2008. Sesungguhnya, tulisan survei Gallup palsu itu bukanlah artikel atau laporan yang diterbitkan CNN, melainkan tulisan yang ditulis oleh pembaca di laman iReport, laman jurnalisme warga untuk CNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com