Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan TNI soal Tulisan Allan Nairn

Kompas.com - 26/06/2014, 23:14 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — TNI akhirnya bereaksi atas tulisan seorang jurnalis investigasi internasional, Allan Nairn. Melalui blog pribadinya, Allan memaparkan tentang beberapa aksi dari Kopassus TNI AD yang menurutnya telah melakukan penembakan di Nanggroe Aceh Darussalam.

TNI kemudian menanggapi sejumlah tulisan Allan tentang Indonesia, khususnya TNI, yang dinilai telah melakukan kebohongan. Berikut adalah pernyataan dari TNI seperti dikutip dari situsnya, www.tni.mil.id pada tahun 2010 silam:

Allan Nairn, seorang wartawan asal Amerika Serikat kembali membuat ulah. Melalui blognya tertanggal 21 Maret 2010 merilis cerita bohong. Dikatakan bahwa saat Pemilu 2009, beberapa aktivis partai lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi korban pembunuhan yang dilakukan prajurit Kopassus TNI AD atas perintah petinggi dari Jakarta.

Cerita Allan Nairn didasarkan pada pernyataan sejumlah pihak yang dia katakan sebagai pihak yang terlibat dalam pembunuhan. Satu kesimpulan yang seharusnya tidak layak ditebar wartawan senior sekelas Allan Nairn. Karena sangat tidak mungkin seseorang yang dikatakan terlibat dalam pembunuhan, mengakui perbuatannya kepada siapapun. Kecuali yang bersangkutan memang ingin mendekam dan hidup dalam penjara.

Bahwa Allan Nairn melakukan kebohongan publik dengan mengatakan Kopassus TNI AD melakukan pembunuhan di Provinsi NAD tahun 2009 dapat dibantah dengan hanya dua fakta yang tidak terbantahkan.

Pertama, bahwa sesuai dengan salah satu butir kesepakatan dalam MoU Helsinki, pasukan non organik TNI harus segera ditarik dari Provinsi NAD. Penarikan pasukan non organik dilaksanakan akhir tahun 2005 dan sejak tahun 2006 hingga sekarang tidak ada lagi pasukan non organik (termasuk Kopassus TNI AD) yang bertugas di Provinsi NAD.

Kedua, bahwa selama penyelenggaraan Pemilu tahun 2009, institusi TNI tidak pernah menerima laporan dari Polri atau Pengawas Pemilu yang menyatakan adanya prajurit Kopassus TNI AD yang melakukan pembunuhan terhadap rakyat sipil atau aktivis partai lokal di Provinsi NAD.

Dengan kedua bukti ini, jelas bahwa tudingan Allan Nairn terhadap Kopassus TNI AD salah alamat. Dan bidikan Allan Nairn terhadap Kopassus TNI AD ini mengundang pertanyaan : Ada maksud dan niat apa dibalik tuduhan dan kebohongan tersebut?

Namun institusi TNI tidak perlu menduga-duga terlalu jauh, sebab sedikit banyak telah mengenal sepak terjang Allan Nairn sejak tahun 1980-an. Yang penting, seluruh komponen bangsa Indonesia harus waspada terhadap isu-isu picisan yang dilontarkan pihak-pihak tertentu yang bertujuan menghancurkan pilar-pilar keutuhan, bahkan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

 

Kepala Pusat Penerangan TNI

Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, S.IP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com