Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Besar Eks Timtim di Bekasi Dukung Prabowo-Hatta

Kompas.com - 26/06/2014, 12:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga besar putra-putri eks Timor Timur (Timtim) turut hadir dalam kampanye tim sukses capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Lapangan Multiguna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/6/2014). Mereka adalah warga eks Timtim dari keluarga Borromeo yang telah memilih kewarganegaraan Indonesia ketika referendum.

"Kami adalah putra-putri Timor Timur yang waktu itu memperjuangkan referendum Timor Timur ke Indonesia. Setelah Timor Timur lepas, kami masih cinta Indonesia," ujar salah satu keluarga eks Timtim, Enggracia Borromeo, di Lapangan Multiguna, Bekasi.

Enggracia mengatakan keluarga besar eks Timtim memilih Prabowo Subianto karena Prabowo pernah punya sejarah di Timtim karena pernah bertugas di Timtim. Enggracia beranggapan, Prabowo sangat memperjuangkan Timtim.

Ayah dari Enggracia Borromeo merupakan pejuang Timtim yang turut berjuang ketika referendum. Sebelum meninggal, ayah Enggracia meninggalkan pesan kepada anak-anaknya. Ini lah yang menjadi alasan lain Enggracia dan keluarga memilih Prabowo sebagai presiden. "Pesan ayah kami, dia bilang ke kami jangan lagi ingat-ingat untuk pulang ke Timor Timur. Kami harus jadi warga Indonesia yang satria, setia, dan sejati. Tidak menjadi pengkhianat," ujarnya.

Enggracia percaya, jika terpilih jadi presiden, Prabowo akan memperjuangkan dan memperhatikan warga eks Timtim yang berada di Indonesia. Bahkan dirinya menjamin, seluruh warga eks Timtim di Indonesia satu suara memilih Prabowo. Hari ini, tim sukses Prabowo-Hatta menggelar kampanye terbuka di Lapangan Multiguna, Bekasi. Kampanye ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com