Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Jagokan Brasil, Bambang Wijayanto Pilih Inggris

Kompas.com - 14/06/2014, 20:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Meskipun mengaku tidak menyukai olahraga sepakbola, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tetap punya jagoan yang diprediksinya akan maju sebagai juara Piala Dunia 2014. Abraham memprediksi, tuan rumah Brasil akan keluar sebagai pemenang kejuaraan kelas dunia tersebut.

"Saya sebenarnya tidak hobi bola, tapi saya prediksi Brasil menang," kata Abraham di sela-sela lokakarya media di Cisarua, Bogor, Jumat (12/6/2014) malam.

Menurut dia, tim nasional Brasil patut dijagokan karena telah melahirkan pesepakbola hebat. Sebut saja Pele di era 1970-an atau Neymar yang melejit akhir-akhir ini. "Brasil itu kan pernah menelurkan pemain-pemain dunia seperti Pele, Zico," sambung Abraham.

Abraham mengaku tidak terlalu menggilai sepak bola. Dia bukan tipe pria yang suka menghabiskan malam untuk menonton pertandingan sepak bola melalui televisi.

Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini mengaku lebih tertarik dengan olahraga tinju. Ketertarikan Abraham terhadap tinju muncul sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Menurut Abraham, di kampung halamannya dulu terdapat sasana tinju yang biasa dijadikannya sebagai tempat berlatih.

"Saya olahraganya tinju, dulu waktu SMA," ungkap pria yang semasa kecil dipanggil Openg ini.

Berbeda dengan Abraham, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjagokan tim nasional Inggris dan Spanyol dalam ajang Piala Dunia kali ini. Bambang mengagumi dua tim nasional itu sejak dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com