Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dikritik, Prabowo Tetap Sarankan Masyarakat Ambil Uang "Serangan Fajar"

Kompas.com - 12/06/2014, 17:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com
- Calon presiden Prabowo Subianto kembali menyarankan masyarakat untuk menerima uang dari "serangan fajar" ketika pemilu presiden nanti.  Kali ini, saran itu disampaikan Prabowo dalam kampanye di Lampung Selatan, Lampung, Kamis (11/6/2014).

"Kalian mau dibilang sebagai bangsa lemah? Dibilang sebagai bangsa yang bisa disogok? Sebagai bangsa yang bisa dibeli?" kata Prabowo di depan ratusan pendukungnya.

"Tidaaaaaaak...," jawab para pendukungnya kompak.

"Nanti kalau pagi-pagi ada yang ngasih duit, apa tidak mau? Dengarkan saran saya. Kalau ada yang nawarin uang, ambil saja uangnya. Tapi tetap coblos nomor...," tanya Prabowo.

"Satuuuuu," sahut para pendukungnya.

Menurut Prabowo, yang dibagi-bagikan dalam serangan fajar pasti lah uang yang telah dirampas oleh rakyat. Oleh karena itu, dia menganggap tidak masalah jika uang tersebut diambil kembali oleh rakyat.

"Mereka sudah habis akal, jadi mereka pakai segala cara. Tapi yakin lah perjuangan kita benar, iklas membela kebenaran dan keadilan. Hanya kebenaran dan keadilan Indonesia bisa bangkit," ujar pria yang diberhentikan dari militer itu.

Sebelumnya, berbagai pihak mengkritik pernyataan Prabowo. Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menilai, pernyataan Prabowo itu bisa menjadi blunder untuk dirinya sendiri. Apalagi jika hal itu juga dilakukan oleh kader partai politik mitra koalisi pendukungnya. (baca: Sarankan Terima "Serangan Fajar", Blunder untuk Prabowo)

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai pernyataan tersebut mengindikasikan Prabowo memperbolehkan cara apa pun untuk memilihnya, termasuk yang melanggar aturan. (baca: Soal "Serangan Fajar", Prabowo Dianggap Tak Sensitif Gerakan Antikorupsi)

Adapun Koordinator Program Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto menilai pernyataan Prabowo itu tidak memberikan politik yang baik bagi masyarakat. (baca: Ajarkan Warga Terima "Serangan Fajar", Prabowo Dinilai Tidak Mendidik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com