Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Ribu Laskar Santri di Demak Siap Memenangkan Jokowi-JK

Kompas.com - 07/06/2014, 17:51 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK,KOMPAS.com
- Ribuan santri di Kabupaten Demak menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Jokowi-JK. Para santri pondok pesantren yang tergabung dalam laskar santri tersebut siap memenangkan Jokowi-JK di Kabupaten Demak.

Koordinator Laskar Santri Demak, Ahmad Rikhwan, mengatakan, para santri di masing masing pondok pesantren, bergerak untuk memenangkan Jokowi-JK di bawah koordinator lurah pondok.

"Para laskar santri rata-rata usia hak pilih," kata Ahmad, seusai Deklarasi Laskar Santri, di Kantor DPC PKB Demak, Sabtu (7/6/2014).

Jumlah pondok pesantren di Kabupaten Demak yang tersebar di 14 kecamatan mencapai 300-an pondok. Setiap pondoknya terdapat 200 santri, sehingga total santri yang bergabung dalam laskar santri sebanyak 60 ribu santri.

"Para kyai di Demak mendukungg pasangan Jokowi-JK. Sebagai santri kita harus patuh dan taat terhadap fatwa kyai," kata dia.

Sementara itu, Munhamir, Ketua DPC PKB Kabupaten Demak, mengatakan, para santri yang bergabung dalam laskar santri, tidak hanya "santri mukim" saja atau santri yang tinggal dan menetap di pondok untuk belajar, tapi juga "santri kalong" atau santri yang belajar di pondok namun pulang ke rumahnya masing-masing.

"Semua komponen bergerak untuk memenangkan Jokowi-JK, baik itu santri, kyai langgar atau kyai kampung dan para caleg. Jokowi-JK didukung oleh NU, dan 99 persen penduduk Demak adalah warga NU, maka kita optimistis menang," ujarnya.

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Demak, Mugiyono, mengatakan, dengan dukungan laskar santri ditambah Forsikade (Forum Silaturahmi Kyai Demak), pasangan Jokowi-Jk akan memperoleh suara signifikan di Demak.

"Dengan kerja keras dan dukungan semua elemen, Jokowi-JK dapat memperoleh 75 persen suara di Demak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com