"Jadi itu bukan isu baru yang membuat orang bisa berubah pilihan kepada Prabowo. Itu isu lama yang sudah puluhan tahun. Beda dengan Jokowi. Jika ada isu baru, orang bisa berubah pilihan," kata Direktur Pusat Demokrasi dan HAM (Pusdeham) Universitas Airlangga Muhammad Asfar, dalam sebuah diskusi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/5/2014).
Sementara Jokowi, menurut Asfar, elektabilitasnya rawan turun dihantam isu-isu negatif karena ia figur baru yang populer di mata publik.
"Karena itu saya anggap wajar jika Jokowi akhir-akhir ini banyak membantah isu negatif yang dilayangkan kepadanya," tambah Asfar.
Isu pelanggaran HAM bagi Prabowo tidak akan mempan lebih-lebih bagi masyarakat Jawa Timur. Karena untuk memilih Prabowo, masyarakat Jawa Timur khususnya di wilayah tapal kuda dan Madura lebih melihat figur Mahfud MD sebagai ketua tim sukses Prabowo-Hatta.
Hal itu, kata dia, karena tokoh asal Sampang, Madura itu, sudah memiliki hubungan baik dengan tokoh agama dan ulama pesantren di Madura maupun kawasan Tapal Kuda yang meliputi Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi.
"Pendukung Mahfud di daerah itu setia sejak saat Mahfud akan dicapreskan oleh PKB," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.