Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Jokowi-JK Dapat Dukungan dari Purnawirawan TNI/Polri

Kompas.com - 28/05/2014, 20:54 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kembali mendapat dukungan dari purnawirawan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia untuk maju pada pertarungan Pemilu Presiden 2014. Hari ini ada sekitar 21 purnawirawan TNI/Polri yang menyatakan dukungannya kepada pasangan tersebut.

"Kita kerja tanpa kenal menyerah untuk menangkan Jokowi-JK," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh dalam jumpa pers di Kantor Tim relawan Jokowi JK "Tim Jenggala Center", Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).

Bernard mengatakan, dukungan para purnawirawan TNI/Polri kepada Jokowi-JK dilakukan tanpa syarat apa pun. Ia menilai pasangan ini sebagai pasangan yang lebih banyak bekerja daripada bicara. Dia melihat sosok Jokowi-JK sebagai pemimpin yang membela kebenaran dan keadilan untuk masyarakat.

Jusuf Kalla yang hadir dalam acara itu mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para purnawirawan TNI/Polri. Dia berjanji, dengan pengalaman yang dimilikinya, akan menjalankan amanah yang diberikan kepada dirinya. Dukungan ini akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan.

Selain Bernard K Sondakh, hadir pula Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Letjen (Purn) Sumarsono, Mayjen (Purn) Yusuf Solikin, Laksamana Muda (Purn) A Malik, Irjen Pol (purn) Andi Masmiyat, dan Irjen Pol (Purn) Edy Kusuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com