Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mochtar Pabottingi: Visi Misi Jokowi-JK Bisa Dilaksanakan

Kompas.com - 23/05/2014, 11:45 WIB
Meidella Syahni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Mochtar Pabottingi menilai visi misi bakal calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla bisa dilaksanakan. Pengaruh PDI-P yang menjadi oposisi dan tekad kuat kabinet ahli yang digagas, diyakininya sebagai jaminan kemenangan untuk Jokowi-JK.

"PDI-P saya lihat bagus lima tahun terakhir karena mereka banyak mencermati ketika menjadi oposisi. Kabinet ahli yang diusung Jokowi juga sangat terpuji. Ini jaminan kemenangan," katanya di Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Untuk itu, Mochtar mengatakan, jika pasangan ini menang pada pemilihan presiden 2014, pemerintahan yang dibentuk tak perlu khawatir menghadapi parlemen di DPR karena dari kinerja Jokowi selama ini, rakyat selalu berada di belakang.

Mochtar Pabottingi menganalogikan hal ini dengan kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga diusung oleh PDI-P. Ketangguhan Risma mengelola pemerintahan dan berbagai konflik di Surabaya mendapat dukungan masyarakat. "Oleh karena itu DPRD setempat tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Mochtar juga menyoroti tekad pasangan Jokowi-JK untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu di antaranya Mei 1998, Trisakti, Semanggi 1 dan 2, dan Talang Sari Lampung. Baginya, yang terpenting adalah tekad kuat pasangan ini didukung kabinetnya untuk benar-benar menyeret pihak yang bertanggung jawab. "Tidak harus hitam putih. Tidak harus dihukum seberat-beratnya. Yang penting adalah pengakuan," katanya.

Belajar dari pengalaman Afrika Selatan, Mochtar menilai yang dibutuhkan dan dituntut masyarakat adalah pengakuan dari pelaku. "Tidak ada pengakuan itu yang membuat kacau," imbuhnya.

Sementara itu mengenai visi misi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mochtar tak banyak memberi komentar. Ia hanya menyatakan rasa khawatir dengan gaya otoriter yang diperlihatkan Prabowo. Ia juga menilai pasangan ini masih tergantung pada tim bayangan yang dominan berasal dari militer.

Namun, Mochtar juga merasa skeptis dengan jargon yang dikeluarkan kedua capres. Baginya slogan hanyalah kata-kata, bukan program kerja. Bukti nyata hanya bisa dilihat dari praktik dan tindakan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com