JAKARTA, KOMPAS.com -- Riset lembaga Indonesia Indicator mendapati kampanye hitam memuncak melalui beragam media massa sejak awal 2014. Puncak tertinggi terjadi menjelang pemilu legislatif. Serangan ditujukan baik kepada bakal kandidat maupun partai pengusungnya.
"Kampanye hitam yang dilancarkan sejak sebulan sebelum hingga pemilu legislatif cukup ekstrem, ada 1.295 pemberitaan," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Menurut Rustika, kampanye hitam memang sudah jamak memuncak menjelang pemilu, baik untuk pemilu eksekutif maupun legislatif. Untuk Pemilu 2014, dia mengatakan, lembaganya mendapati 31,3 persen kampanye hitam ditujukan bagi Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Rustika mengatakan, serangan kampanye hitam lebih banyak tertuju langsung kepada Jokowi yang sekarang menjadi bakal calon presiden dari poros koalisi PDI-P, alih-alih kepada PDI-P, partai yang sejak awal membesarkannya.
Sebaliknya, serangan untuk Prabowo Subianto, yang sekarang adalah bakal calon presiden dari poros Gerindra, lebih sedikit dibandingkan serangan untuk partainya. Prabowo dan Gerindra mendapatkan serangan kampanye hitam sebanyak 20,2 persen, dengan 42 persen tertuju kepada figur Prabowo.
Serangan kampanye hitam menerpa pula Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sempat digadang-gadang menjadi bakal calon presiden dari partai itu. Aburizal dan Golkar mendapatkan serangan kampanye hitam sebanyak 19,8 persen, dengan komposisi 70 persen serangan tertuju kepada Partai Golkar.
Rustika mengatakan, riset dari lembaganya dilakukan dengan cara menelusuri 330 media online nasional dan lokal secara realtime, dalam kurun waktu 1 Januari 2014 sampai 22 Mei 2014 pukul 06.00 WIB.
Pengumpulan data dilakukan memakai perangkat lunak crawler yang secara otomatis melakukan analisis berbasis artificial intelligence, semantik, dan text mining, tanpa campur tangan manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.