Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin 'Beringin' Merapat ke 'Banteng'

Kompas.com - 18/05/2014, 16:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SUBANG, KOMPAS.com - Sejak pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di Pasar Gembrong, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, sinyal koalisi keduanya malah terkesan meredup.

Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Tantowi Yahya menyatakan bahwa 'beringin' ingin membentuk koalisi poros baru. Namun, Aburizal, Minggu (18/5/2014) sore, dikabarkan akan bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri membahas arah koalisi.

Ditanya hal itu, Joko Widodo mengaku yakin 'beringin' merapat ke 'banteng', meskipun kepastian itu masih menunggu hasil Rapat Pimpinan Nasional Golkar, Minggu ini. "Yakin saya, pasti gabung," ujar Jokowi di salah satu restoran di Subang, Jawa Barat, Minggu siang.

Jokowi mengaku memiliki hitung-hitungan politis atas keyakinannya tersebut. Namun, ia tidak bersedia membukanya di hadapan media.

Pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu menampik anggapan bahwa pertemuan dengan Ical, begitu Aburizal akrab disapa, antiklimaks dan tidak berujung kerja sama politik.

Jokowi tetap menghormati mekanisme pengambilan keputusan Golkar. "Loh, loh, antiklimaks gimana. Mereka kan ada mekanismenya sendiri, kita hormati," ujar Jokowi.

Namun, jika Rapimnas Golkar justru berbuah sebaliknya, artinya tidak jadi bekerja sama dengan PDI-P, Jokowi pun legowo. Prinsipnya, kata Jokowi, PDI-P ingin sebanyak-banyaknya merangkul kawan di pemerintahan.

"Pokoknya pertemuan kemarin ada makna. Yaitu saya dan Pak Ical bertemu di titik yang sama," lanjutnya.

Sebelumnya, Jokowi mengadakan pertemuan dengan Aburizal Bakrie. Pertemuan ini merupakan kali kedua bagi Jokowi dan Ical setelah sebelumnya keduanya sempat bertemu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (12/4/2014).

Meski telah dua kali bertemu, belum ada keputusan terkait koalisi. Golkar akan memutuskan sikap soal koalisi pada rapat pimpinan nasional yang akan digelar pada 17-18 Mei 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com