JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menyarankan agar Abraham Samad tidak meninggalkan jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dia menilai peran Abraham di KPK sangat penting bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Abraham Samad jangan meninggalkan jabatan. Kalau jadi cawapres, KPK ditinggal tidak akan ada yang seperti dia," kata Emrus di Jakarta, Senin (12/5/2014) siang.
Emrus menilai, prestasi KPK semenjak dipimpin oleh Abraham sangat luar biasa. KPK berhasil menjerat koruptor-koruptor kelas kakap tanpa tebang pilih. "Abraham Samad tokoh muda yang berani, bersih, berani memanggil wapres jadi saksi," ujarnya.
Emrus menambahkan, posisi wakil presiden yang ditawarkan kepada Abraham justru tidak akan membuatnya leluasa mengontrol korupsi di Indonesia. Menurut dia, Abraham akan lebih bebas dan independen jika tetap menjadi Ketua KPK.
"Kalau di bawah presiden, kekuasaan dia dipengaruhi. Dia akan tunduk kepada presiden," kata Emrus.
Nama Abraham disebut-sebut menjadi salah satu tokoh yang akan menjadi wapres mendampingi bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo. Beberapa petinggi PDI-P kerap menyebutkan nama Abraham sebagai cawapres. Namun, Abraham selalu membantah dirinya tertarik menjadi cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.