Usulan itu disampaikan Munif kepada calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo atau Jokowi saat bertemu di Pondok Pesantren Giri Kusumo, Mranggen, Demak, Minggu (4/5/2014).
"Beliau (Munif) mengusulkan ada semacam putusan golongan fraksi TNI dan Polri nanti di MPR. Ada format MPR seperti masa lalu," ujar Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar yang ikut hadir dalam pertemuan itu.
Marwan menjelaskan, usulan itu tentunya tidak menjadikan TNI-Polri kembali seperti masa orde baru. Pada masa itu, TNI dan Polri bergabung dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Pada masa kepemimpinan Soeharto itu militer terlibat dalam dunia politik. Kemudian pada era reformasi terjadi penghapusan dwifungsi ABRI dan dari dunia politik. "Tetapi didesain jauh lebih demokratis tentunya. Tidak seperti masa lalu, karena betapa pun TNI dan Polri adalah sebagai tiang negara, seperti bapak dan ibu kata beliau. TNI bapaknya, Polri ibunya," terang Marwan.
Pada kesempatan itu, Marwan juga meminta Jokowi memperhatikan kesejahteraan TNI-Polri jika nanti terpilih menjadi presiden.
Adapun kunjungan Jokowi ke pondok pesantren tersebut merupakan bagian dari safari politik ke sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang telah berlangsung sejak Sabtu (3/5/2014).
Hari ini Jokowi juga mengunjungi Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Alfadllu di Kendal, Jawa Tengah. Sebelumnya Jokowi telah bertemu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii maarif, Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdul Aziz Manshur, dan tokoh NU Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.