Penyusunan kabinet dan kebijakan kelak, imbuh Hasto, akan dibuat secara proporsional, obyektif, dan mengedepankan pemberian untuk rakyat. "Koalisi ramping yang dimaksud adalah ramping dari campur tangan kepentingan yang menyandera agenda kerakyatan," kata Hasto, Kamis (1/5/2014).
Soal pembagian kekuasaan, Hasto justru mengatakan konstitusi memerintahkannya. "Perintah konstitusi agar tercipta check and balances," ujar dia.
Namun, sampai saat ini baru Partai Nasdem yang memberi sinyal kuat merapat ke PDI-P. Menyusul, Partai Kebangkitan Bangsa disebut mulai mesra ke kandang "Banteng". Belakangan diungkap pula komunikasi intensif dijajal pula dengan Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan bahkan Partai Golkar.
Urusan telur dan keranjang
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan wajar bila sekarang semua partai politik melakukan penjajakan untuk memetakan potensi. Penjajakan itu pun menurut dia tak cuma "hak" partai dengan perolehan persentase suara besar dalam pemilu legislatif.
"Penjajakan juga digalang partai papan tengah," sebut Ari. Partai papan tengah adalah sebutan untuk partai-partai dengan kisaran dukungan di pemilu legislatif antara 5 hingga 10 persen. Pendapat Ari mengonfirmasi sinyal "belanja" yang pernah dilontarkan Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Hari Wibowo bahwa peta koalisi sudah hampir final.
Ari berpendapat semua keriuhan penjajakan ini hanya akan terhenti oleh dua alasan. Pertama, sebut dia, tercapai kesepakatan. Dua, karena sudah mendekati batas akhir pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum.
"Semua partai lagi belanja dengan partai lain," sebut Ari. Dia pun kemudian mengutip adagium yang biasanya adalah "milik" dunia bisnis itu, "Dalam prosesnya, tak ada partai yang menaruh telur dalam satu keranjang." Apakah artinya akan seharfiah pemaknaan di kalangan bisnis, mungkin jawabannya ada pada rumput yang bergoyang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.