Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah DPR 2014-2019 Tidak Lebih Baik

Kompas.com - 26/04/2014, 16:32 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —  Wajah Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 diperkirakan tidak lebih baik dari DPR saat ini. Hal itu karena tidak sedikit calon anggota DPR yang terpilih lewat pemilu legislatif lalu menggunakan politik uang atau hanya mengandalkan popularitas. Sebaliknya, sejumlah aktivis DPR yang dikenal kritis dan berintegritas justru gagal masuk parlemen.

Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Andar Nubowo, dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jumat (25/4), memperkirakan, 30 persen dari 560 anggota DPR 2014-2019 terpilih karena faktor uang dan popularitas.

”Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan sejumlah politikus, 30 persen caleg yang terpilih merupakan orang yang hanya punya uang atau popularitas,” ujar dia.

Para caleg terpilih tersebut, lanjut Andar, diperkirakan tidak memiliki basis pengetahuan atau kompetensi yang cukup memadai untuk menjalankan fungsi-fungsi DPR.

Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, bahkan mengatakan, sebagian dari mereka yang lolos masuk parlemen periode 2014-2019 merupakan caleg amplop. Ini karena mereka menebar amplop berisi uang suap untuk masyarakat saat pemilu legislatif lalu.

”Ada yang menyebar ratusan ribu amplop berisi Rp 20.000-Rp 100.000. Ada juga sistem borongan, mereka membayar Rp 50 juta-Rp 100 juta untuk membayar 200-1.000 suara tiap desa,” ujar Bambang.

Sementara itu, sejumlah pesohor kemungkinan besar bakal lolos ke DPR. Mereka antara lain penyanyi Anang Hermansyah yang maju dari Partai Amanat Nasional dari daerah pemilihan Jawa Timur IV, Desy Ratnasari (PAN, dapil Jawa Barat IV), Ikang Fawzi (PAN, dapil Jawa Barat II), serta Rachel Maryam (Partai Gerindra, dapil Jawa Barat II).

”Pada saat yang sama, sejumlah aktivis DPR yang kritis dan punya integritas justru gagal kembali ke parlemen. Kondisi ini membuat tantangan DPR yang saat ini sering diidentikkan sebagai salah satu lembaga terkorup akan semakin berat. Wajah DPR mendatang dapat lebih buruk atau setidaknya sama dengan DPR saat ini,” tutur Andar.

Seleksi

Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy memaparkan, hanya lima caleg partainya dengan latar belakang artis yang lolos masuk DPR. Mereka adalah Desy Ratnasari, Ikang Fawzi, Anang Hermansyah, Eko Patrio, dan Primus Yustisio.

Tjatur mengingatkan, masyarakat tak perlu khawatir dengan kompetensi para caleg PAN yang terpilih, termasuk para pesohor. Hal itu karena mereka ditetapkan sebagai caleg setelah melalui seleksi ketat yang dilakukan partainya.

”Kami punya mekanisme perekrutan caleg. Ada tiga kali tes. Siapa pun yang ingin menjadi caleg PAN, harus lolos dalam tiga kali tes itu,” lanjut Tjatur.

Menurut Tjatur, PAN tidak melihat latar belakang profesi dalam menetapkan daftar caleg. Selain mampu melewati tiga kali ujian, kader baru bisa ditetapkan sebagai caleg jika dinilai punya konstituen atau basis massa dan memiliki kemungkinan menang dalam pemilu.

”Walaupun dia dosen, kalau tak pintar, tidak akan kami rekrut. Tapi, kalau dia figur publik dan pintar, kami rekrut. Kami lihat kemampuan, integritas, dan kompetensi,” tutur Tjajur.

Rekapitulasi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com