Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2014, 17:55 WIB
ING

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyatakan tetap optimistis partainya tak akan terpuruk dalam Pemilu 2014. Hasil quick count yang dirilis dua lembaga, Indikator Politik Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), menempatkan perolehan suara PKS di kisaran 6 persen. Pada Pemilu 2009, PKS mendapatkan 7,88 persen suara.

"Permainan belum selesai, menunjukkan suara tersebar secara merata. Efek yang katanya menciptakan booming tidak terbukti. Permainan belum selesai dan menjadi semakin menarik," kata Anis Matta, dalam wawancara live yang ditayangkan Metro TV, Rabu (9/4/2014),

Ia optimistis, jika perolehan suara PKS dikonversi menjadi electoral vote, hasilnya akan lebih besar dari hasil quick count. "Insya Allah tetap optimistis, target melewati parliamentary threshold sudah terlewati. Kami tetap optimistis, kalau pun berkurang tidak terlalu banyak dibanding partai lain yang mengalami musibah seperti PKS," papar Anis.

Ia mengklaim, partainya mampu mengelola persoalan yang dihadapi sehingga tak menggerus suara partai secara signifikan. "Badai yang dihadapi PKS tak berpengaruh signifikan dibandingkan dengan partai lain yang hadapi badai serupa," ujar Anis.

Sebelumnya diberitakan hasil hitung cepat (Quick Count) sementara yang dilakukan dua lembaga survei, yakni Indikator Politik Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan PDI-Perjuangan unggul sementara dalam pemilu legislatif 2014.

Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia berdasarkan data yang masuk sebesar 68,05 persen seperti ditayangkan Metro TV, PDIP memperoleh 19,17 persen suara. Posisi di bawahnya berturut-turut, yakni Partai Golkar (14,35 persen), Partai Gerindra (12,17 persen), Partai Demokrat (9,79 persen), PKB (9,25 persen).

Lalu, PAN (7,34 persen), Partai Nasdem (6,97 persen), PKS (6,66 persen), PPP (6,32 persen), Partai Hanura (5,53 persen), PBB (1,52 persen), dan PKPI (0,93 persen).

"Jadi hasil perolehan suara PDIP (nantinya) antara 18-21 persen. Kalaupun nanti ada perubahan, ekstremnya sampai 22 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam wawancara dengan Metro TV, Rabu (9/4/2014).

Burhanuddin memperkirakan, selisih suara antara Golkar dan Gerindra tipis. Meski demikian, menurutnya, Gerindra sulit untuk mengungguli Golkar. Ia juga memperkirakan posisi tiga besar ini akan stabil.

Adapun hasil hitung cepat LSI berdasarkan data yang terkumpul sebesar 74,4 persen, seperti yang ditayangkan TV One, PDIP memperoleh 19,65 persen. Posisi di bawahnya berturut-turut, yakni Partai Golkar (14,95 persen), Partai Gerindra (11,79 persen), Partai Demokrat (9,68 persen), PKB (9,3 persen).

Lalu, PAN (7,52 persen), Partai Nasdem (6,35 persen), PPP (6,95 persen), PKS (6,46 persen), Partai Hanura (5,21 persen), PBB (1,33 persen), dan PKPI (0,97 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com