Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sementara "Quick Count" LSI-Indikator: PDI-P Unggul

Kompas.com - 09/04/2014, 17:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung (Quick Count) sementara yang dilakukan dua lembaga survei, yakni Indikator Politik Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan PDI-Perjuangan unggul sementara dalam pemilu legislatif 2014.

Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia berdasarkan data yang masuk sebesar 68,05 persen seperti ditayangkan Metro TV, PDIP memperoleh 19,17 persen suara. Posisi di bawahnya berturut-turut, yakni Partai Golkar (14,35 persen), Partai Gerindra (12,17 persen), Partai Demokrat (9,79 persen), PKB (9,25 persen).

Lalu, PAN (7,34 persen), Partai Nasdem (6,97 persen), PKS (6,66 persen), PPP (6,32 persen), Partai Hanura (5,53 persen), PBB (1,52 persen), dan PKPI (0,93 persen).

"Jadi hasil perolehan suara PDIP (nantinya) antara 18-21 persen. Kalaupun nanti ada perubahan, ekstremnya sampai 22 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam wawancara dengan Metro TV, Rabu (9/4/2014).

Burhanuddin memperkirakan, selisih suara antara Golkar dan Gerindra tipis. Meski demikian, menurutnya, Gerindra sulit untuk mengungguli Golkar. Ia juga memperkirakan posisi tiga besar ini akan stabil.

Adapun hasil hitung cepat LSI berdasarkan data yang terkumpul sebesar 74,4 persen, seperti yang ditayangkan TV One, PDIP memperoleh 19,65 persen. Posisi di bawahnya berturut-turut, yakni Partai Golkar (14,95 persen), Partai Gerindra (11,79 persen), Partai Demokrat (9,68 persen), PKB (9,3 persen).

Lalu, PAN (7,52 persen), Partai Nasdem (6,35 persen), PPP (6,95 persen), PKS (6,46 persen), Partai Hanura (5,21 persen), PBB (1,33 persen), dan PKPI (0,97 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com