Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar dan PDI-P Disebut Bakal Bersaing Ketat di Pileg

Kompas.com - 31/03/2014, 13:36 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal bersaing ketat di Pemilu Legislatif. Survei Political Weather Station (PWS) yang digelar Maret 2014 menunjukkan Partai Golkar meraih 20,3 persen suara dan PDI-P 19,3 persen.

"Partai Golkar dan PDI-P selalu bersaing menduduki peringkat satu dan dua secara bergantian," kata peneliti senior PWS, Denny Ramdhany saat memaparkan hasil survei di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (31/3/2014).

Kemudian, tingkat elektabilitas partai lainnya, yaitu Partai Gerindra (14,2 persen), Partai Hanura (8,9 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (6,6 persen), Partai Demokrat (6,5 persen), Partai Persatuan Pembangunan (5,4 persen). Menyusul Partai Amanat Nasional (4,7 persen), Partai Nasdem (4,3 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,2 persen), Partai Bulan Bintang (1,1 persen), PKPI (0,5 persen), dan yang tidak memutuskan sebanyak 4,0 persen.

Menurut Denny, Partai Golkar dan PDI-P mendapat elektabilitas tertinggi karena telah memiliki jaringan organisasi dan kader yang merata di seluruh Indonesia. Kedua partai ini pun memiliki kepala daerah yang paling banyak dibanding partai lain, seperti wali kota, bupati, dan gubernur.

"Tiang penyangga kekuatan kedua partai ini tidak bertumpu pada satu faktor saja, misalnya ada faktor ketokohan, keuangan, dan agama," terang Denny.

Survei ini dilakukan pada 12-24 Maret di 34 provinsi seluruh Indonesia dengan total 1230 responden. Para responden adalah yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei PWS sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Denny menjelaskan, survei ini dibiayai oleh Yayasan Cuaca Politik Indonesia dan donasi dari beberapa wirausaha kecil maupun menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com