Kepala Departemen Youth TII Lia Toriana mengatakan, pemilih pemula menilai, demokrasi belum menyentuh kalangan muda. Namun, 85 persen responden menyatakan, demokrasi yang ada saat ini penting untuk dilaksanakan. Hanya 15 persen yang menganggap demokrasi tidak penting.
Akan tetapi, tak disebutkan apa faktr-faktor yang membuat pemilih pemula tak puas denga demokrasi di Indonesia.
Lia menambahkan, hasil survei ini juga menunjukkan bahwa pemilih pemulai menilai, ekonomi penting untuk dibicarakan. Hal ini, menurutnya, menunjukkan adanya persepsi dari pemilih pemula bahwa ada korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan ekonomi.
“Jadi ada pemahaman bahwa sistem demokrasi yang baik akan mampu membawa kepada kesejahteraan,” ujarnya.
Survei ini menyasar pemilih pemula dari kalangan anak muda dengan rentang usia 17-21 tahun. Survei yang dilaksanakan pada 19-22 Februari 2014 ini, melibatkan lima wilayah Provinsi DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 993 orang, dengan metode proportionate stratified random sampling, dan margin of error 2,3 persen.