Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei TII: Pemilih Pemula Kurang Puas dengan Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 26/03/2014, 23:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Transparency International Indonesia (TII) menunjukkan, hanya satu persen pemilih pemula yang merasa sangat puas dengan demokrasi di Indonesia. Sementara, mereka yang merasa cukup puas hanya sebesar 42 persen. Responden survei ini melibatkan 993 orang pemilih pemula di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta, tak termasuk Kepulauan Seribu.

Kepala Departemen Youth TII Lia Toriana mengatakan, pemilih pemula menilai, demokrasi belum menyentuh kalangan muda. Namun, 85 persen responden menyatakan, demokrasi yang ada saat ini penting untuk dilaksanakan. Hanya 15 persen yang menganggap demokrasi tidak penting. 

“Sebesar 60 persen pemilih pemula masih merasa kurang puas bahkan cenderung sangat tidak puas dengan penerapan sitem demokrasi yang ada,” kata Lia, saat menyampaikan hasil survei mengenai 'Persepsi Pemilih Pemula pada Pemerintah, Korupsi, dan Pemilu Nasional 2014', di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

 Akan tetapi, tak disebutkan apa faktr-faktor yang membuat pemilih pemula tak puas denga demokrasi di Indonesia. 

Lia menambahkan, hasil survei ini juga menunjukkan bahwa pemilih pemulai menilai, ekonomi penting untuk dibicarakan. Hal ini, menurutnya, menunjukkan adanya persepsi dari pemilih pemula bahwa ada korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan ekonomi.  

“Jadi ada pemahaman bahwa sistem demokrasi yang baik akan mampu membawa kepada kesejahteraan,” ujarnya.

Survei ini menyasar pemilih pemula dari kalangan anak muda dengan rentang usia 17-21 tahun. Survei yang dilaksanakan pada 19-22 Februari 2014 ini, melibatkan lima wilayah Provinsi DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 993 orang, dengan metode proportionate stratified random sampling, dan margin of error 2,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com