Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sindir Pemerintahan SBY saat Kampanye di Medan

Kompas.com - 23/03/2014, 17:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyindir kinerja pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemerintahan yang telah berjalan selama dua periode atau sepuluh tahun itu belum banyak memberikan banyak perubahan sebagaimana janjinya.

Ketika berorasi di hadapan simpatisan dan kader Nasdem di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Surya melontarkan pertanyaan yang menyindir pemerintahan SBY.

"Pemerintahan selama 10 tahun bilang banyak kemajuan, banyak pembangunan yang mantap, apakah benar itu? Memang benar ada kemajuan atau tidak?" tanya Surya kepada simpatisannya, Minggu (23/3/2014).

Seperti diketahui, Partai Demokrat yang mengusung SBY, dalam beberapa waktu terakhir telah meluncurkan slogan politiknya yang baru untuk menghadapi Pemilu 2014, yakni "Beri Bukti Bukan Janji". Sebelumnya, partai ini terkenal dengan slogannya yang fenomenal yaitu Katakan Tidak Pada Korupsi.

"Tidak!," kata ribuan masa ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan Surya.

Ia mencontohkan, jika di Sumatera Utara masih banyak wilayah yang hingga saat ini masih belum terjangkau jaringan listrik dan air. Padahal, Indonesia sudah merdeka lebih dari 50 tahun yang lalu.

Surya menegaskan, pemerintah perlu bekerja dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf kehidupan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga tidak boleh selalu menggantungkan diri dengan pihak asing.

"Diperlukan seluruh daya upaya untuk membuat yang mau maju untuk maju dan menjadi baik," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com