Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metro TV: Tidak Ada Kepentingan Paloh dalam Tayangan Apel Siaga Nasdem

Kompas.com - 26/02/2014, 14:29 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur pemberitaan Metro TV Suryopratomo mengklaim tidak ada kepentingan pemilik media, yakni Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem), dalam tayangan Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem. Menurut Tomy, panggilan akrab Suryopratomo, acara Nasdem tersebut memiliki nilai berita sehingga ditayangkan oleh Metro TV.

Metro TV telah mengklarifikasi hal itu pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). "Kami mengatakan itu punya news value. Hanya menjelaskan itu saja. Mereka menduga bahwa ini ada kepentingan pemilik. Saya katakan ini tidak ada kepentingan pemilik," ujar Tomy seusai memenuhi panggilan KPI di kantor KPI, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Ia mengatakan, keputusan menayangkan acara Nasdem tersebut ada pada Direktur Pemberitaan dan pilihan redaksi untuk melakukan peliputan. Menurut Tomy, adanya nilai berita pada Apel Siaga Partai Nasdem bisa terlihat dari sejumlah wartawan yang datang. Saat itu, kata dia, tak hanya Metro TV yang datang meliput.

"Ketika Apel Siaga Perubahan itu dilakukan bukan hanya Metro TV yang melakukan peliputan, wartawan, begitu banyak wartawan televisi, cetak, online. Artinya cara pandang kami dan semua wartawan sama melihat itu punya news value atau tidak," ucapnya.

Mengenai adanya dugaan kampanye terselubung, menurut Tomy, hal itu menjadi ranah Partai Nasdem. Ada atau tidaknya pelanggaran kampanye pun menjadi wewenang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ataupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menilainya.

"Kami melihat ada sebuah fenomena, ada peristiwa, ada nilai berita, kami datang meliput. Kalau nanti di situ ada kampanye segala macam, yang melakukan pelanggaran bukan Metro TV," katanya.

Seperti diberitakan, saat ini Bawaslu juga tengah mendalami kasus dugaan pelanggaran kampanye oleh Partai Nasdem yang menggelar acara Apel Siaga Perubahan. Apel Siaga pada hari Minggu (23/2/2014) di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, itu diduga sebagai kampanye pengerahan massa sebelum waktunya. Partai Nasdem telah membantah acara tersebut merupakan kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com