Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN: Rawan Disadap, Parpol Perlu Batasi Info Penting

Kompas.com - 24/02/2014, 20:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengimbau seluruh partai politik untuk membatasi lalu lintas terkait informasi-informasi penting melalui telepon. BIN juga menyarankan elite parpol melakukan pengamanan internal dalam jaringan komunikasinya agar tak mudah disadap.

"Pertama saya harap semua pihak terutama yang akan berkompetisi dalam pemilu menjaga diri masing-masing, menjaga komunitas masing-masing. Batasi peredaran informasi penting kepada mereka," ujar Marciano di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2/2014).

Dengan adanya pemahaman bersama soal rawannya aksi penyadapan menjelang pemilu, Marciano berkeyakinan aksi penyadapan ilegal akan bisa ditekan. "Saya hanya harapkan mereka optimalkan keamanan informasi internal," kata mantan Panglima Kodam Jata tersebut.

Lebih lanjut, Marciano membantah penyadapan selalu dikaitkan dengan intelijen negara. Menurutnya, penyadapan bisa dilakukan siapa pun, di luar pemerintah. "Di mana saja, bisa saja dengan alat komunikasi saat ini," imbuh Marciano.

Belakangan ini, publik dikejutkan dengan penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengungkapkan ada tiga alat sadap yang ditemukan di rumah dinas Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sejak tahun 2013. Namun, temuan alat sadap ini tidak dilaporkan ke kepolisian.

Jokowi menyatakan dirinya tak berminat melaporkan kasus itu ke kepolisian karena merasa percakapannya yang terekam dalam tiga alat sadap itu tidak berbahaya. Dia bahkan mengungkapkan hanya bicara soal makanan dengan istrinya selama di rumah dinas. Politisi senior PDI-P, Sidarto Danusubroto, menjelaskan pelaku penyadapan terhadap Jokowi berasal dari kalangan profesional. Sidarto mengungkapkan PDI-P tidak melaporkan hal ini ke kepolisian karena pihak polisi sebenarnya sudah tahu bahwa Jokowi disadap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com